Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Bedakan Ruhut sebagai Pelawak atau Wakil Rakyat...

Kompas.com - 15/11/2013, 18:05 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia  Iwan Nur Iswan mengkritik gaya komunikasi politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Menurut Iwan, Ruhut lebih sering tampil sebagai pelawak meski dalam forum-forum resmi yang mengharuskannya tampil sebagai wakil rakyat.

"Wajar kalau Ruhut ditolak sebagai Ketua Komisi III," kata Iwan dalam sebuah diskusi politik di kantor Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (15/
11/2013).

Iwan menegaskan, sebagai anggota Komisi III DPR,  Ruhut seharusnya sadar akan posisinya yang mewakili rakyat. Ia juga harus pandai menempatkan diri saat hadir di depan publik.

Iwan pun mencontohkan bagaimana seorang pelawak di Amerika Serikat, Al Franken, yang menjadi senator di negara bagian Minnesota. Franken dinilai pandai menempatkan dirinya. Al Franken, kata Iwan, tidak terlalu sering mengeluarkan pernyataan yang sifatnya remeh-temeh.
Meski suka menghibur, tetapi hal itu dilakukannya hanya sesekali.

Hal tersebut dianggap Iwan berbanding jauh dengan Ruhut yang lebih sering melawak pada saat dirinya sedang bertindak sebagai wakil rakyat. "Seharusnya menyadari posisi dan punya kualitas dalam mengeluarkan statement. Sulit membedakan apakah Ruhut sedang melawak atau serius," ujarnya.

Seperti diketahui, Ruhut Sitompul begitu populer dengan pembawaan dan gaya bicaranya yang keras dan ceplas-ceplos. Untuk hal-hal tertentu, bahkan ia berani mengeluarkan serangan terbuka untuk pihak yang kontra pada Ketua Umum sekaligus Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kini, Ruhut duduk sebagai anggota Komisi III DPR.

Sebelum Pieter C Zulkifli ditetapkan sebagai ketua komisi tersebut, Ruhut telah lebih dulu sesumbar bahwa dirinya yang akan menggantikan Gede Pasek Suardika sebagai Ketua Komisi III DPR. Akan tetapi, keputusan Partai Demokrat menunjuk Ruhut sebagai Ketua Komisi III mendapat penolakan keras.

Akhirnya Ruhut mengundurkan diri, dan Pieter didapuk sebagai ketua komisi yang membidangi masalah hukum itu. Perilaku Ruhut ini juga mendapat kritik pedas dari internal Partai Demokrat.

Sekretaris Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat TB Silalahi mengaku prihatin dengan sikap yang kerap ditunjukkan oleh Ruhut Sitompul. Menurut TB Silalahi, sebagai politisi senior Partai Demokrat, Ruhut gagal memberikan contoh yang baik kepada kader internal dan masyarakat.

TB Silalahi menyarankan  Ruhut agar lebih mampu menguasai emosinya dan introspeksi diri. Ia khawatir lama-kelamaan sikap-sikap dari Ruhut ini akan semakin mengganggu citra Partai Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com