Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Pilihan Politik Masyarakat Berubah

Kompas.com - 27/06/2013, 14:25 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Karakteristik pemilih pada Pemilu 2014 diprediksi mengalami perubahan. Direktur Indonesia Research Centre (IRC) Agus Sudibyo mengatakan, berdasarkan hasil survei lembaganya, masyarakat akan mengubah pilihan politiknya dengan beberapa alasan yang melatarbelakanginya. Salah satunya ialah karena banyak kader partai politik yang terlibat korupsi.

Dari 1.800 responden, ada 22,1 persen yang menyatakan akan mengubah pilihannya.

"Kasus korupsi yang menjerat anggota atau kader partai politik menjadi penyebab utama berubahnya pilihan politik masyarakat," kata Agus, dalam paparan hasil survei nasional IRC tentang elektabilitas partai politik dan kandidat presiden, di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (27/6/2013).

Selain itu, kata Agus, sebanyak 14,3 persen responden menyatakan bakal mengubah pilihannya karena partai yang dipilihnya dianggap tidak memperjuangkan kepentingan rakyat. Di luar itu, sebanyak 5,2 persen responden berubah pilihan karena partai politik yang dipilih sebelumnya penuh dengan konflik internal.

"Ada juga yang berubah karena faktor figur karena popularitas dan mengikuti pihak lain," ujarnya.

Dalam hasil survei IRC, juga dipaparkan komparasi pilihan partai politik 2009 dengan proyeksi 2014. Jika di 2009 sebanyak 30,6 persen masyarakat mengaku memilih Partai Demokrat, data itu akan berubah jika pemilu digelar saat ini karena mayoritas masyarakat (14,7 persen) mengaku akan memilih PDI Perjuangan.

Survei IRC menggunakan metode penarikan sampel dan dilakukan melalui wawancara tatap muka pada Mei 2013. Sebanyak 1.800 responden usia 17-40 tahun terlibat dalam survei ini dengan margin of error 2,3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Pewawancara berstatus minimal SMA/mahasiswa dan mendapat pelatihan.

Semua populasi pemilih di Indonesia memiliki peluang sama sebagai responden, tetapi di survei ini para responden didominasi usia 23-40 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

    Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

    Nasional
    Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

    Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

    Nasional
    BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

    BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

    Nasional
    Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

    Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

    Nasional
    PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

    PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

    Nasional
    Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

    Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

    Nasional
    Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

    Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

    Nasional
    Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

    Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

    Nasional
    Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

    Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

    Nasional
    Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

    Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

    Nasional
    Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

    Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

    Nasional
    Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

    Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

    Nasional
    Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

    Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

    Nasional
    Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

    Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com