Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontras Laporkan Kasus Ruben ke Irwasum Polri

Kompas.com - 26/06/2013, 16:51 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) bersama keluarga Ruben melaporkan dugaan rekayasa kasus oleh polisi ke Inspektorat Pengawasan Umum Polri, Rabu (26/6/2013). Irwasum Polri diminta menyelidiki dan menindak anggotanya yang disebut menganiaya Ruben dan kawan-kawannya.

"Kita Kontras dan keluarga Ruben bertemu Irwasum (Komjen Imam Sudjarwo). Tadi kami banyak melaporkan beberapa tindak penyiksaan di Polres Toraja dan terkait tindak penyiksaan kepada pelaku lainnya," ujar Wakil Koordinator Kontras Sri Suparyati di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu.

Menurut Sri, banyak kejanggalan sejak Ruben ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Tana Toraja. Ruben dihukum mati karena dianggap merencanakan pembunuhan tersebut. Namun, Ruben tak pernah mengakui hal tersebut. Eksekusi hukuman mati Ruben rencananya dilakukan pada tahun ini.

"Kami juga menjelaskan tidak sinkron antara temuan di kepolisian dan ketika di penuntut umum, dan persidangan. Kami juga sudah sampaikan semuanya, termasuk tidak ada pendampingan hukum, artinya pengacara ketika keluarga Ruben diperiksa di kepolisian saat itu," terang Sri.

Menurut Sri, Irwasum telah menerima laporan tersebut. Kontras dan keluarga korban berharap Irwasum dapat memeriksa oknum kepolisian yang menangani kasus Ruben.

"Sayangnya tidak ada tanggapan secara spesifik Irwasum terkait informasi yang kami sampaikan. Beliau hanya bilang, 'saat ini agendanya kami hanya menerima informasi dari Kontras dan keluarga, setelah itu kami akan coba mempelajari dan meresponsnya," kata Sri.

Seperti diketahui, Ruben Pato Sambo dan anaknya Markus Pata Sambo divonis hukuman mati dengan tuduhan terlibat pembunuhan satu keluarga di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pada 2005. Dalam kasus itu kepolisian menetapkan 8 tersangka.

Pada persidangan terdakwa yang lain, Agustinus (22) tiba-tiba mengaku hanya dirinya yang melakukan pembunuhan itu. Agustinus juga mengaku tak kenal dengan Ruben dan keluarganya. Ruben kini mendekam di Lapas Lowokwaru, Malang, dan Markus Pata mendekam di Lapas Madean, Sidoarjo. Adapun anaknya yang lain, yakni Martius Pata, divonis 12 tahun penjara dan sudah keluar dari penjara saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Nasional
    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Nasional
    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Nasional
    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Nasional
    Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

    Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads

    Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com