Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Sukotjo Akui Antar Rp 2 Miliar ke Ruang Djoko Susilo

Kompas.com - 24/05/2013, 20:29 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ijay Herno, sopir Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI) Sukotjo S Bambang, mengaku mengantarkan Sukotjo ke Gedung Korps Lalu Lintas Polri di Jakarta pada Januari 2011. Ketika itu, Sukotjo mengantarkan uang sebesar Rp 2 miliar untuk Inspektur Jenderal Djoko Susilo yang ketika itu menjabat Kepala Korlantas Polri.

Pengakuan itu disampaikan Ijay ketika bersaksi di sidang terdakwa Djoko di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (24/5/2013) malam. Ia menjelaskan, awalnya uang tunai Rp 4 miliar diantarkan oleh Bank BNI ke kantor PT ITI di Bandung sekitar pukul 11.00 WIB. Uang dibagi dalam empat bagian, masing-masing Rp 1 miliar. Uang diterima oleh Sukotjo.

Menurut Ijay, uang itu kemudian dimasukkan ke dalam dua paket, masing-masing Rp 2 miliar. Salah satunya dimasukkan ke dalam kardus sparepart Astra Honda. Ijay menyebutkan, saat itu Sukotjo menyebut salah satu paket akan diberikan kepada Djoko Susilo.

"Kita bungkus uang bareng-bareng staf lain. Pak Bambang bilang pakai bahasa Sunda, intinya, 'Sok siapa yang mau foto-foto. Kapan lagi lihat uang sebanyak ini.' Terus kita foto-foto," kata Ijay.

Ijay lalu diminta Sukotjo mengantarkannya ke Jakarta, tepatnya ke Gedung Korlantas Polri dengan membawa dua paket uang. Mereka naik mobil Toyota Fortuner dengan dikawal polisi. Di tengah perjalanan, kata Ijay, Sukotjo mendapat telepon, lalu meminta berhenti di pintu tol Pondok Gede, Bekasi.

Saat menunggu di tol Pondok Gede, datang mobil Toyota Camry milik Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) Budi Santoso. Sukotjo turun dan membuka bagasi Fortuner. Setelah itu, sopir Budi memindahkan satu paket ke mobil Camry.

Selanjutnya, Ijay mengaku diminta mengantarkan Sukotjo ke Gedung Korlantas. Begitu tiba, Ijay dan Sukotjo menuju ke ruang kerja Djoko. Ijay yang membawa paket. Saat masuk, keduanya bertemu Sekretaris Pribadi Djoko, Tri Hudi Ernawati, dan satu staf perempuan lain. Menurut Ijay, tak ada petugas yang bertanya-tanya atau memeriksa isi paket tersebut.

"Waktu masuk ditanya, 'Ada keperluan apa?' 'Mau nganter paket.' (Erna menjawab) 'Ya, sudah, taruh saja di situ.' Saya taruh di bawah meja. Setelah saya letakkan, saya izin Pak Sukotjo Bambang keluar duluan. Pak Sukotjo bilang mau keliling dulu. Saya ke kantin," kata Ijay.

Seperti diberitakan, PT ITI mendapat order pengadaan simulator SIM roda dua dan roda empat dari PT CMMA sebagai pemenang tender. Fakta persidangan menyebutkan, terjadi pengaturan tender agar PT CMMA memenangkan proyek. Harga simulator per unit digelembungkan.

Di persidangan, Sukotjo mengaku menyerahkan uang Rp 2 miliar atas suruhan Budi. Selain uang Rp 4 miliar tersebut, Sukotjo mengaku menyerahkan uang dalam beberapa tahap ke banyak pihak untuk memuluskan tender.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Nasional
    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Nasional
    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Nasional
    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Nasional
    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Nasional
    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Nasional
    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    Nasional
    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Nasional
    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Nasional
    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Nasional
    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Nasional
    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Nasional
    Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

    Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

    Nasional
    Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

    Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

    Nasional
    Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

    Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com