JAKARTA, KOMPAS.com — Pendekatan untuk menggalang dukungan tak selalu harus dilakukan dengan bermanuver menggelar pertemuan. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa, misalnya, memilih memanfaatkan layanan pesan singkat untuk melakukan konsolidasi dengan para kader terkait agenda Kongres Luar Biasa (KLB) partainya.
"Saya nggak lah ikut (bermanuver) begituan, tiap orang punya pendekatan berbeda-beda. Kalau saya sekali lagi bahwa ini KLB, kongres dalam kondisi situasi yang sulit bagi partai, sesuatu kondisi yang butuh keutuhan," ujar Saan di Kompleks Parlemen, Rabu (27/3/2013). Maka dari itu, proses politik yang dilakukan dalam rangka KLB ini harus memberikan jalan keluar.
Saan mengaku sengaja menjalin komunikasi sejak lama agar tidak disebut aji mumpung jika hal itu baru dilakukan menjelang KLB. "Jadi sekarang saya tidak melakukan pertemuan-pertemuan lagi, paling manuvernya SMS aja itu juga silaturahmi biasa," ucap dia.
Saan pun yakin setiap peserta kongres memiliki cara pandang politik yang independen dan rasional sehingga dia mengaku tak khawatir kehilangan suara. "Saya tak ada niat melakukan pertemuan. Saya yakin para peserta punya pandangan yang matang," tuturnya.
Partai Demokrat akan melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) pada 30-31 Maret 2013. KLB itu dilakukan untuk memilih ketua umum baru menggantikan Anas Urbaningrum.
Saat ini, sejumlah kader internal namanya mulai disebut-sebut masuk dalam bursa calon ketum yakni Saan Mustopa, Tri Dianto, Marzuki Alie, Hadi Utomo, hingga Syarief Hasan. Namun, setelah pertemuan di Cikeas pada pekan lalu, dukungan justru menguat ke arah keluarga Cikeas terutama SBY dan dua anggota keluarganya, Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhyono menjelang KLB memberikan pesan singkat kepada Marzuki Alie. Isinya mempertanyakan alasan Marzuki melakukan sejumlah pertemuan dengan pengurus daerah. Tim sukses Marzuki memang sempat mengumpulkan para pengurus daerah di Makassar, Sulawesi Selatan, dan juga Ancol, Jakarta. Marzuki berdalih bahwa pertemuan di Ancol dilakukan hanya untuk memfasilitasi para pengurus daerah yang kesulitan mendapat tiket pesawat ke Bali.
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Jelang KLB Demokrat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.