JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa memastikan, gula untuk acara bakti sosial yang dilakukan istri-istri politisi Partai Demokrat sama sekali tidak terkait dengan kasus dugaan pemerasaan terhadap direksi PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Saan mengatakan, gula tersebut dibeli dengan harga normal.
"Saya langsung cek ke istri saya. Ternyata memang tidak terkait sama sekali. Gula itu murni dibeli ibu-ibu Demokrat resmi pakai surat, jadi jual-beli karena RNI kan juga komersial," ungkap Saan, Jumat (9/11/2012), saat dihubungi wartawan.
Saan mengatakan, transaksi hanya terjadi sekali, yakni sekitar bulan Agustus 2012. Ketika itu, komunitas istri politisi Demokrat hendak melakukan bakti sosial dan memerlukan sekitar 5 ton. Namun, akhirnya hanya bisa membeli 4 ton dari PT RNI.
"Ada juga bukti transfernya Bank Mandiri senilai Rp 48 juta. Jadi, per ton harganya Rp 12 juta, harga normal," kata Saan.
Lebih lanjut, Saan tidak mengetahui jika Idris Sugeng meminta gula ke PT RNI dengan menyertakan juga alasan bakti sosial istri-istri politisi Partai Demokrat.
"Saya tidak tahu kalau soal itu. Yang jelas ini tidak melalui Idris Sugeng. Istri saya langsung beli ke RNI. Kalau memang ternyata demikian, saya nanti coba klarifikasi ke dia," ujar Saan.
Kabar soal adanya permintaan gula oleh Idris Sugeng untuk bakti sosial istri-istri politisi Demokrat ini dilontarkan oleh politisi PDI-Perjuangan, Hendrawan Supratikno. Sebagai sesama politisi senior yang bertugas di Komisi XI, Hendrawan Supratikno mengaku diceritakan Sugeng soal awal mula penyebutan namanya yang dikait-kaitkan dengan dugaan pemerasan direksi RNI.
"Saya sudah bertemu langsung dengan dia (Idris) yang meminta 10.000 ton gula, bukan 2.000 ton gula. Pak Ismed katakan you hubungi saja bagian pemesan Pak Oki. Kemudian Idris mengaku ini juga untuk bakti sosial istri-istri anggota DPR dari Fraksi Demokrat," ujar Hendrawan, Kamis (8/11/2012), saat dijumpai di studio Kompas TV.
Berdasarkan pengakuan Idris, Hendrawan mengatakan bahwa acara bakti sosial itu dikoordinasi oleh istri politiis Partai Demokrat, Saan Mustopa. "Katanya gula itu untuk bakti sosial di Depok," ujarnya.
Akhirnya, Idris Sugeng membeli sekitar 5 ton gula dan mentransfer uang Rp 55 juta. Namun, Idris Sugeng yang dihubungi sejak Kamis (8/11/2012) hingga kini masih belum membalas pesan singkat dan telepon Kompas.com.
Pada Kamis malam, ponsel Sugeng sempat diangkat oleh istrinya yang mengabarkan bahwa Sugeng sedang istirahat.
Ikuti kelanjutan polemik ini dalam topik pilihan "Dahlan Iskan Versus DPR"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.