Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cawapres Golkar di Tangan Ical

Kompas.com - 30/06/2012, 17:17 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar menyerahkan penentuan calon wakil presiden kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden untuk menghadapi Pilpres 2014. Hal itu menjadi keputusan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar ke III.

"Sepenuhnya menyerahkan ke Aburizal penentuan calon wakil presiden," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham di sela-sela Rapimnas di Bogor, Sabtu (30/6/2012).

Idrus mengatakan, penetapan cawapres menunggu momentum yang tepat. Ketika ditanya apakah penetapan itu sebelum pemilu legislatif atau sesudah, menurut Idrus, masih perlu dibicarakan lagi. "Dalam politik momentum itu penting," kata dia.

Sebelumnya, Ical enggan banyak menjelaskan kriteria cawapres. Dia hanya menyebut cawapres nantinya harus mampu mendampingi capres.

Ical juga tak mau berkomentar ketika ditanya sebaiknya dari daerah mana cawapres nantinya. "Pokoknya harus bangsa Indonesia," kata dia singkat.

Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X telah dicalonkan dari internal sebagai pendamping Ical. Ketua DPD I DI Yogyakarta Partai Golkar Gandung Pardiman menyebut, Sultan didukung oleh daerah Yogyakarta, Lampung, Bengkulu, Papua, Kalimantan Timur, dan lainnya.

Selain Sultan, Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakni Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas juga disebut masuk dalam pertimbangan Ical. Tokoh lain yakni Pramono Edhi Wibowo, Mahfud MD, dan Khofifah Indar Parawansa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com