Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Keadilan di Papua

Kompas.com - 03/11/2011, 23:02 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbagai usaha untuk menghentikan kekerasan di Papua akan sulit berhasil jika pemerintah pusat masih menempelken stigma separatisme pada wilayah itu. Stigma itu harus dicabut, perlakukan rakyat di sana dengan adil, dan ajak bermusyawarah dengan lebih bermartabat.

Harapan itu disampaikan Direktur Eksekutif Elsam, Indri Dyah Saptaningrum, di Jakarta, Kamis (3/11/2011). Pemerintah harus sungguh-sungguh mewujudkan keadilan bagi masyarakat Papua pada saat ini. Keadilan dalam bidang pendidikan, kesejahteraan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.

Agenda Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) serta Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua harus segera dilaksanakan dengan serius. Ini bisa dipergunakan sebagai landasan awal untuk mengoreksi kesalahan pendekatan masal lalu. Ini sekaligus menjadi langkah awal untuk membangun dialog yang lebih bermartabat dengan masyarakat setempat.

Kekhawatiran pemerintah yang berlebihan, bahkan seperti fobia, terhadap kemungkinan hasrat rakyat Papua untuk keluar dari NKRI itu tidak produktif.

"Jika rakyat Papua mendapat keadilan, wilayah itu dibangun sungguh-sungguh, dan mereka diajak dialog secara bermartabat, tentu mereka akan memilih tetap bergabung dengan Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

    Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

    Nasional
    Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

    Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

    Nasional
    Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

    Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

    Nasional
    Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

    Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

    Nasional
    Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

    Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

    Nasional
    Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

    Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

    Nasional
    Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

    Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

    Nasional
    Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

    Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

    Nasional
    PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

    PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

    Nasional
    PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

    PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

    Nasional
    38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

    38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

    Nasional
    PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

    PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

    Nasional
    Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

    Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

    Nasional
    Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

    Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

    Nasional
    Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

    Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com