Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyhuri Hasan Ikut Rekonstruksi di KPU

Kompas.com - 25/07/2011, 14:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus dugaan pemalsuan dan penggelapan surat jawaban putusan Mahkamah Konstitusi, Masyhuri Hasan, turut hadir dalam rekonstruksi di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Senin (25/7/2011).

"Masyhuri ikut di rekonstruksi KPU, sekarang di KPU," ujar kuasa hukum Masyhuri, Erwin Partogi, melalui pesan singkat kepada wartawan.

Erwin turut menemani kliennya untuk menjalani rekonstruksi di lantai dua KPU. Rencananya mantan juru panggil MK itu juga akan hadir dalam rekonstruksi yang akan dilakukan penyidik Bareskrim di Gedung Jak TV, kawasan Niaga SCBD, Jakarta Selatan.

"Rencananya juga akan ikut rekonstruksi di Jak TV," sambung Erwin.

Sementara itu, rekonstruksi di KPU masih berjalan. Belum diketahui jadwal rekonstruksi yang akan dilakukan di Jak TV. Pihak KPU sampai dengan siang ini belum memberikan keterangan terkait proses jalannya rekonstruksi.

Hasan disebut-sebut dalam kasus ini pernah mendatangi KPU sebanyak dua kali. Pada 14 Agustus 2009, ia pernah diminta Andi Nurpati untuk datang ke KPU. Andi memintanya mengambil surat pertanyaan KPU terkait kesalahan penulisan nama caleg dari Golkar dalam surat putusan MK. Pada 17 Agustus 2009, Hasan kembali mendatangi KPU untuk mengantar surat jawaban asli putusan MK bernomor 112/PAN. MK/VIII/2009 tertanggal 17 Agustus, yang tidak berisi kata penambahan suara bagi Dewie Yasin Limpo. Ia datang bersama panitera pengganti, Nalom Kurniawan. Namun, surat itu tak jadi diberikan karena bertepatan dengan hari libur HUT RI. Kemudian, ia diminta untuk mengantarkan surat kepada Andi Nurpati di Jak TV.

Di parkiran KPU ini, Hasan dan Nalom bertemu Dewie Yasin dan asistennya, Bambang. Dewie mendesak untuk dapat membaca surat jawaban MK itu. Mereka sempat terlibat pembicaraan hingga Dewie menelepon Neshawaty. Akibat desakan Nesha, keduanya memberikan surat itu untuk dibaca dan disalin oleh Dewie. Sementara itu, Jak TV merupakan tempat pertemuan Hasan, Nalom, dan Andi Nurpati pada 17 Agustus 2009.

Surat asli yang dibawa Hasan dan Nalom, menurut keterangan keduanya telah dibaca Andi, dan mantan komisioner KPU itu sempat mengajukan protes saat mengetahui isi surat yang menurutnya tidak sesuai yang diharapkan, yaitu kemenangan Dewie Yasin Limpo. Surat kemudian ditandatangani serah terimanya oleh sopir Andi, Aryo. Hasan dalam pengakuannya juga menyebut Dewie Yasin Limpo datang ke Jak TV bertemu Andi. Semua keterangan ini telah dibantah Andi, ia hanya mengakui bertemu Hasan, tetapi tidak melihat isi surat yang dibawa Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com