Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK Dilaporkan Ke Mabes Polri

Kompas.com - 22/12/2009, 13:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga kajian hasil audit keuangan Indonesia, Indonesian Audit Watch (IAW), Selasa (22/12/2009), melaporkan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) ke Bareskrim Polri terkait hasil audit investigasi BPK atas kasus Century yang dianggap meragukan.

IAW menganggap, hasil audit investigasi BPK terhadap kasus Century tidak valid dan justru lebih terlihat sebagai audit dengan tujuan tertentu.

Menurut sekretaris pendiri IAW, Iskandar Sitorus, kualitas hasil audit sangat meragukan karena di dalamnya BPK tidak dapat menyimpulkan siapa saja orang yang bersalah dalam kasus Century, bahkan tidak menyebutkan rincian angka yang jelas sama sekali.

Berdasarkan keraguan itu, akhirnya IAW melaporkan BPK ke Bareskrim Mabes Polri atas tiga tuduhan, yakni penyalahgunaan wewenang (pasal pidana 421), dugaan keterangan palsu (pasal pidana 242), dan tuduhan atas pelampauan wewenang BPK (Undang-Undang BPK Pasal 36 Ayat 2).

Namun, Sitorus menambahkan, laporan IAW ke Mabes Polri ini tidak hanya didasarkan atas keraguan mereka semata-mata terhadap hasil audit investigasi BPK. Laporan ini juga diperkuat dengan adanya hasil audit pembanding yang telah dibuat IAW. "Tentu saja kami tidak sembarangan melaporkan hanya berdasarkan keraguan. Kami sudah membuat dan memiliki hasil audit pembanding yang mungkin bisa dijadikan alat bukti untuk verifikasi penyelidikan kasus Century lebih lanjut. Bahkan, boleh juga hasil audit investigasi pembanding kami ini ditawarkan ke KPK, berani enggak mereka menjadikan apa yang kami tawarkan sebagai alat bukti," tutur Sitorus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

Hasto PDI-P Jelaskan Kenapa Puan Sebut Kaesang Dipertimbangkan untuk Pilkada Jateng

Nasional
Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

Bareskrim Ungkap Alasan Geledah Kementerian ESDM, Ada Saksi Tak Serahkan Bukti

Nasional
PDI-P Akui Terus Lakukan Komunikasi dengan PKB dan PKS Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Akui Terus Lakukan Komunikasi dengan PKB dan PKS Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Ucapkan Terima Kasih ke Media Massa, Megawati: Selalu Meriah Ya...

Ucapkan Terima Kasih ke Media Massa, Megawati: Selalu Meriah Ya...

Nasional
Baca Pledoi, SYL: Saya Bukan Penjahat apalagi Pemeras, tapi Pejuang

Baca Pledoi, SYL: Saya Bukan Penjahat apalagi Pemeras, tapi Pejuang

Nasional
PDI-P Punya Ketua Bappilu Eksekutif dan Legislatif, Hasto: Bukan Pemisahan

PDI-P Punya Ketua Bappilu Eksekutif dan Legislatif, Hasto: Bukan Pemisahan

Nasional
Ketika Megawati Menduga Bakal Jadi Target KPK Usai Pemeriksaan Hasto...

Ketika Megawati Menduga Bakal Jadi Target KPK Usai Pemeriksaan Hasto...

Nasional
Puan Minta Pemerintah Segera Cari Pengganti Dirjen Aptika yang Mundur

Puan Minta Pemerintah Segera Cari Pengganti Dirjen Aptika yang Mundur

Nasional
SYL Menangis Ceritakan Pernah Minta Jokowi-JK Jadi Saksi Meringankan

SYL Menangis Ceritakan Pernah Minta Jokowi-JK Jadi Saksi Meringankan

Nasional
KPU: 20 PSU yang Diperintahkan MK Masih Dijalankan secara Bertahap

KPU: 20 PSU yang Diperintahkan MK Masih Dijalankan secara Bertahap

Nasional
Puan Minta Mundurnya Dirjen Aptika Tak Ganggu Pemulihan Sistem PDN

Puan Minta Mundurnya Dirjen Aptika Tak Ganggu Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Puan Ungkap Alasan Megawati Perpanjang Masa Bakti DPP PDI-P dan Lantik Ganjar-Ahok

Puan Ungkap Alasan Megawati Perpanjang Masa Bakti DPP PDI-P dan Lantik Ganjar-Ahok

Nasional
KPU Tunggu Keppres dan DPR Terkait Pengganti Hasyim Asy'ari

KPU Tunggu Keppres dan DPR Terkait Pengganti Hasyim Asy'ari

Nasional
Bela Diri, SYL Putar Video Pidato Arahan Presiden Jokowi di Depan Hakim

Bela Diri, SYL Putar Video Pidato Arahan Presiden Jokowi di Depan Hakim

Nasional
Mega ke Yasonna: Lu Jadi Menteri Ngapain? Anak Buah Kita Ditarget Melulu

Mega ke Yasonna: Lu Jadi Menteri Ngapain? Anak Buah Kita Ditarget Melulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com