BEKASI, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Wiranto menerima perwakilan sepuluh partai politik Kota Bekasi, di sela-sela orasi politiknya di Asrama Haji Bekasi, Senin (22/6).
Selang 15 menit menyampaikan orasi politiknya, Wiranto kedatangan perwakilan PAN Kota Bekasi yang datang dengan membawa bendera partai berlambang matahari terbit itu. "Terima kasih rekan-rekan dari PAN, atas dukungannya," ujarnya. Bahkan, Wiranto meminta lima perwakilan PAN Kota Bekasi untuk naik ke atas panggung dan bertanya, "Mengapa ketika tokoh PAN mendukung tokoh lain, kok Anda datang mendukung saya?"
Mendapat pertanyaan itu, Usman, koordinator PAN, menjawab tegas, "Karena kami menggunakan hati nurani."
Seusai perwakilan PAN, perwakilan sembilan partai politik Kota Bekasi masing-masing Partai Republikan, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Bintang Reformasi, Partai Pelopor, Partai Perjuangan Indonesia, Partai Persatuan Daerah, Parta Peduli Rakyat Nasional, Partai Pemuda Indonesia, PNBK, dan Partai Penegak Demokrasi Indonesia langsung berturut-turut naik ke atas panggung.
Kesepuluh partai politik itu pun menyampaikan deklarasinya mendukung penuh pasangan kandidat presiden dan kandidat wakil presiden Jusuf Kalla-Wiranto. "Berdasarkan niat untuk mewujudkan bangsa yang adil, makmur, mandiri dan bermartabat, maka kami siap untuk mendukung penuh pasangan Jusuf Kalla-Wiranto dan siap memenangkannya dalam Pilpres 2009," ujar salah satu perwakilan itu.
Atas dukungan tersebut Wiranto kontan menyatakan, "Bagaimana saudara-saudara apakah kita terima mereka?" Teriakan Wiranto pun disambut dengan teriakan, "Terimaaa...," dan langsung dilanjutkan mantan Panglima TNI itu dengan mengatakan, "Luaar biasa.... Terima kasih, karena Anda telah menggunakan hati nurani untuk menjadikan bangsa dan negara Indonesia menjadi lebih baik."
Selain 10 partai politik, terdapat pula 23 organisasi Islam yang menyatakan dukungannya terhadap pasangan nusantara tersebut. Pada orasi politiknya, Wiranto menegaskan bahwa dirinya bersama pasangannya calon presiden Jusuf Kalla akan memuliakan rakyat karena rakyat adalah pemilik kedaulatan atas negera dan bangsa Indonesia.
"Kami tidak lagi menginginkan apa-apa dari jabatan presiden dan wakil presiden, kecuali kami ingin memuliakan rakyat, kami siap untuk melayani rakyat," ujarnya.