MALANG, KOMPAS.com- Pemerintahan yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme merupakan tujuan yang akan dibangun oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono agar Indonesia dapat menjadi lebih baik.
"Saya telah sampaikan, apa yang mesti kita lakukan ke depan, pemerintahan yang bersih, baik, anti KKN dan bertanggung jawab adalah harga mati karena rakyat ingin dari presiden-wapres dan lainnya adalah pejabat yang baik dan bersih. Jangan kita angan-angan mengubah Indonesia, kalau pemerintah tidak bersih dan amanah," kata SBY dalam kampanye terbatas yang berlangsung di GOR Ken Arok Malang, Jumat sore.
Dikatakannya, negeri ini memerlukan pemerintahan yang bersih dan baik, karena di waktu lalu krisis ekonomi terjadi itu karena pemerintahan dan praktek kehidupan bernegara diwarnai KKN.
"Alhamdulillah hampir lima tahun ini banyak yang sudah dihasilkan. Dan saya yakin akan lebih banyak lagi yang dihasilkan untuk kemajuan negara dan rakyat bila pemerintahan di seluruh Indonesia bersih dan bertanggung jawab," katanya.
Menurut SBY, pemerintahan lima tahun ke depan harus bersih untuk menjamin masa depan bangsa yang semakin maju. "Apabila pejabat pemerintahan melaksanakan bisnis sambil menyalahgunakan kekuasaan pemerintahan tidak punya masa depan yang baik," katanya.
Yudhoyono mengatakan tidak salah bila pejabat berbisnis namun harus mengindahkan aturan yang ada dan tidak merajalela. "Ada yang bertanya, apakah pejabat berbisnis salah, silahkan, asal sesuai aturan, tidak salahgunakan kekuasaan dan jangan merajalela. Kalau kita bangun pemerintahan bersih, responsif dan transparan, maka program pro rakyat bisa kita tingkatkan," kata Yudhoyono.
Dalam acara yang berlangsung sekitar satu jam lebih itu, hadir cawapres Boediono, Ibu Ani Yudhoyono, putra bungsu Edhie Baskoro, dan sejumlah ketua partai politik seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua PPP Suryadharma Ali, Sekjen PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo.
Masih dalam orasi politiknya, Yudhoyono menegaskan pembangunan tidak hanya ditujukan bagi warga miskin saja namun juga untuk semua orang tanpa memandang suku dan etnis. "Pembangunan tidak hanya untuk warga miskin, kita lakukan untuk semua kalangan. Memang jadi kewajiban pemimpin untuk membantu menolong saudara yang masih miskin," katanya.
Usai pidato politik Yudhoyono, cawapres Boediono menyampaikan pandangan politiknya.
Kampanye di GOR Ken Arok dibuat dengan konsep town hall meeting, yaitu penyampaian kampanye dengan dialogis dan massa yang berjumlah terbatas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.