Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munarman: Saya Tidak Akan Lari

Kompas.com - 05/06/2008, 12:37 WIB

NAMA Munarman tentu tak asing lagi bagi wartawan di Jakarta. Apalagi, bagi para kuli tinta yang biasa meliput di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Sebelum menjadi Komandan Brigade Pemburu Koruptor (BPK) dan Panglima Komandan Laksar Indonesia, yang ditetapkan polisi sebagai buron karen mendalangi penyerangan di Monas, Minggu (1/6) lalu, Munarman adalah pendekar hukum dan hak-hak sipil.

Munarman, pria kelahiran Palembang Sumatera Selatan, adalah mantan Koordinator Komita untuk Orang Hilang dan Tindak kekerasan (KontraS) di Aceh tahun 1999, kemudian Ketua Dewan Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).

Munarman kemudian mengundurkan diri dari YLBHI dengan dalih tak sepaham lagi dengan Ketua Dewan Penyantun YLBHI Adnan Buyung Nasution. Sejak itu, Munarman, tak pernah lagi sambangi LBH, bahkan untuk sekadar ngobrol-ngobrol dengan wartawan setelah itu.

Kini, Munarman seakan 'menghilang' setelah Polri resmi menetapkan, dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron. Praktis, pascainsiden penyerangan aktivis Laskar Komando Islam dan Front Pembela Islam (FPI) terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), Minggu (1/6), Munarman lebih banyak menghabiskan waktu di kediaman Ketua FPI, Habib Rizieq.

Hingga Selasa (3/6), Munarman masih mudah ditemui, bahkan sempat menggelar jumpa pers, terkait beredarnya foto yang dimuat di beberapa media, tentang ulahnya mencekik salah seorang anggota FPI yang semula dipublikasikan anggota AKKBBB.

Setelah desakan publik semakin kuat terhadap polisi agar menangkap aktivis penyerangan itu, Selasa siang, Munarman yang mengaku sebagai Panglima Komando Laskar Islam yang menyerang massa AKKBB, bak menghilang ditelan bumi. keberadaannya tak diketahui. Telepon genggamnya pun tak dapat dihubunginya lagi hingga sekarang.

Namun Eko, teman dekat Munarman sempat menelepon dan berbincang-bincang beberapa saat. Kepada Persda Network. Eko menuturkan Munarman tak akan mengingkari janjinya untuk mau bertanggung jawab atas insiden pada Minggu (1/6) siang lalu.

"Saya tidak akan lari. Saya hanya minta kepada pemerintah untuk segera mengeluarkan SKB, melarang aliran Ahmadiyah yang jelas-jelas sudah bertentangan dengan Islam. Teman-teman tentu tahu siapa sikap saya," kata Eko menirukan perkataan Munarman.

Munarman memang dikenal sebagai orang yang berpendirian tegas, tak mudah berubah. Bila
pendiriannya sudah dirasa benar dan sudah diyakini, Munarman pantang untuk merubah pendirian. Salah satu contohnya adalah saat dirinya hengkang sebagai Ketua Dewan Pengurus YLBHI yang berkantor di Jalan Mendut, Jakarta Pusat dengan berbagai argumentasi ketika itu.

Eko, teman baik Munarman mengaku sudah tidak tahu lagi keberadaan Munarman sekarang. Namun, dalam percakapannya dengan Munarman, Eko seolah mendapat kesan, bila rekannya itu memegang teguh sekaligus menuntut janji kepada pemerintah. Tak ada yang lain diinginkan Munarman, Surat Kesepakatan Bersama (SKB) 3 menteri terkait larangan Ahmadiyah dikeluarkan oleh pemerintah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com