BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan dirinya tidak ingin anak bangsa Indonesia terus menerus hanya menerima gaji setara upah minimum regional (UMR) terus.
Menurutnya, rakyat Indonesia haruslah mendapatkan gaji yang layak.
Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam acara The 1st DEFEND ID’s Day di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).
Awalnya, Prabowo menyinggung Indonesia yang sebenarnya memiliki banyak sumber daya manusia (SDM) yang pintar.
Ketika Prabowo berkunjung ke luar negeri, dirinya kerap menemukan anak-anak Indonesia yang bekerja di perusahaan terbaik di negara setempat.
"Indonesia punya banyak anak pintar. Kalau saya ke Jepang, kalau saya ke Amerika, saya ketemu anak-anak Indonesia bekerja di perusahaan terbesar, terbaik di dunia," ujar Prabowo.
Dia menjelaskan, dirinya tidak masalah dengan anak bangsa yang memilih untuk bekerja di perusahaan luar negeri.
Sebab, dengan bekerja di luar negeri, maka anak bangsa Indonesia mendapat pengalaman untuk bisa membangun kembali industri di Indonesia.
Prabowo lantas menyinggung Direktur Utama (Dirut) PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod yang pernah lama bekerja di luar negeri.
Prabowo menyebut Kaharuddin pintar karena memiliki rambut botak. Dia berkelakar dirinya juga mulai botak.
"Orang botak tandanya pintar. Benar. Saya juga sudah mulai botak nih," guraunya disambut tawa hadirin.
Setelah itu, barulah Prabowo menyinggung anak Indonesia yang selalu mendapat gaji UMR.
Dia menekankan rakyat Indonesia harus mendapat gaji yang layak.
"Anak Indonesia harus kerja dengan baik dan dapat gaji layak. Kita tidak mau anak-anak Indonesia hanya selalu terima UMR-UMR terus," tutur Prabowo.
Untuk diketahui, UMR merupakan upah minimum regional, yang secara umum ditetapkan pemerintah sebagai standar pemberian upah layak oleh perusahaan kepada pekerja mereka. Besaran UMR setiap daerah berbeda-beda.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/16/05564711/prabowo-saya-tak-mau-anak-indonesia-terima-umr-terus