Salin Artikel

Masih Bergabung dengan Pemerintahan Jokowi, Nasdem Disebut Sulit Usung Anies Baswedan Jadi Capres

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai, sulit bagi Partai Nasdem untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Pasalnya, Nasdem masih berada di lingkar pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sementara, nama Anies identik dengan oposisi.

"Nasdem kan bisa kita rasakan, posisi sebagai the ruling party (partai yang berkuasa) sedikit banyaknya meyulitkan untuk mengusung Anies," kata Pangi kepada Kompas.com, Jumat (23/9/2022).

Selain itu, Pangi menilai, Nasdem juga berada di posisi sulit karena berencana berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebabnya, Demokrat dan PKS merupakan partai oposisi.

Menurut dia, secara etika politik, Nasdem harus menarik mundur tiga menterinya di Kabinet Indonesia Maju jika hendak berkoalisi dengan Demokrat dan PKS.

Sementara, jika langkah itu ditempuh, eksistensi Nasdem pada pemilu mendatang bisa jadi taruhan.

"Ini mungkin dilema kebatinan yang dialami Nasdem," ujar Pangi.

Pangi mengatakan, posisi Nasdem sangat berbeda dengan Demokrat dan PKS. Kedua partai disebut tak punya beban politik lantaran sejak awal sudah berada di luar pemerintahan.

Padahal, Demokrat dan PKS merupakan partai pengikut yang menanti keputusan Nasdem.

"Sebenarnya poros koalisi ini juru kuncinya ada pada Partai Nasdem, PKS dan Demokrat menurut saya jalan dan ikut saja," ucap dia.

Meski sulit, Pangi berpendapat, Nasdem tetap berpeluang besar berkoalisi dengan Demokrat dan PKS. Ini karena keinginan besar Nasdem untuk mengusung Anies sebagai calon presiden.

Jika Nasdem bergabung dengan koalisi PDI Perjuangan atau Gerindra, maka, mustahil mereka mencalonkan Anies.

Sebabnya, PDI-P dipastikan akan mengusung kadernya sendiri antara Puan Maharani atau Ganjar Pranowo, pun Gerindra bakal mencalonkan Prabowo Subianto.

Oleh karenanya, yang paling masuk akal bagi Nasdem adalah berkoalisi dengan Demokrat dan PKS.

Namun, karena sulitnya posisi politik Nasdem kini, Pangi memprediksi, Surya Paloh bakal menentukan keputusan soal koalisi dan capres pada detik-detik terakhir.

"Tapi saya yakin tahun ini nasdem akan memutuskan capres definitifnya, nggak mungkin juga mengantung nasib Anies lama-lama," kata dia.

Sebagaimana diketahui, Nasdem, Demokrat, dan PKS sejak lama saling melakukan penjajakan untuk kepentingan Pemilu 2024.

Baru-baru ini, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, rencana pembentukan koalisi partainya dengan PKS dan Demokrat semakin menguat. Bahkan, dia menyebut, persentase keberhasilannya mencapai 80 persen.

“Bisa jadi (80 persen) kalau kesepakatan beberapa hal terpenuhi. Di sana lah kemudian seni diplomasinya ya tentu ada beberapa hal yang terus menerus dibicarakan,” kata Willy ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/9/2022).

Jika ketiga partai berkoalisi, besar kemungkinan bakal mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/23/18480041/masih-bergabung-dengan-pemerintahan-jokowi-nasdem-disebut-sulit-usung-anies

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke