Salin Artikel

KSAL Minta Nelayan Natuna Lapor ke Pangkalan AL jika Diadang Kapal Asing

Hal itu disampaikan Yudo dalam merespons laporan nelayan Natuna yang diadang Kapal Penjaga Pantai China di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu.

“Tentunya mereka sudah kita sampaikan, kalau ada hal seperti itu (pengadangan) sampaikan kepada kapal kita atau ke Lanal Ranai, atau Guspurla selalu berada di sana,” ujar Yudo kepada wartawan di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (22/9/2022) siang.

Yudo mengatakan, setidaknya ada empat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang setiap saat bersiaga di Laut Natuna Utara yang merupakan wilayah operasi prioritas Komando Armada I (Koarmada I) TNI AL itu.

Selain itu, Yudo menyampaikan, kehadiran kapal asing yang melintas perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia tak lain dalam rangka freedom navigation atau berlayar bebas.

Dalam aturannya, kapal asing boleh melintasi ZEE Indonesia tetapi dilarang berhenti, melego jangkar, maupun mengusir nelayan.

Meski demikian, Yudo mengaku belum menerima laporan terkait peristiwa pengadangan nelayan lokal oleh Kapal Penjaga Pantai China.

“Nah itu nanti berhadapan dengan kita kalau sampai seperti itu, selama ini saya belum mendapat laporan sampai Coast Guard-nya China sampai mengusir nelayan kita ini, saya belum mendapat itu,” kata Yudo.

Ia mengatakan, TNI AL akan memberikan respons secara diplomatik jika terdapat kapal asing yang mengusir nelayan.

“Secara diplomatik nanti akan saya protes, dan secara nyata pasti akan kita hadapi dengan kapal kita. Karena enggak boleh mereka mengusir kapal kita di ZEE kita,” kata dia.

Sebelumya, nelayan asal Natuna, Dedi (38), mengatakan, Kapal Penjaga Pantai China melakukan manuver untuk memotong haluan kapal mereka di Laut Natuna Utara.

Selain itu, Dedi menyebut, kehadiran kapal-kapal ikan asing yang semakin marak di perairan tersebut.

Dedi mengatakan, dia dan tiga rekannya bertemu kapal Penjaga Pantai China bernomor lambung 5403 pada 8 September 2022.

”Aku dikelilingi dia (kapal). Dia mau memutar haluan kapal aku, tetapi aku terus saja sesuai haluan aku menuju arah tenggara,” kata Dedi saat dihubungi dari Batam, dikutip dari Kompas.id.

Dedi dan tiga rekannya berada di Laut Natuna Utara sejak 1 September dan baru kembali berlabuh di Pulau Natuna pada Senin pagi.

Selain bertemu Kapal Penjaga Pantai China, mereka juga melihat sejumlah kapal ikan asing yang berukuran sangat besar.

”Aku tak melihat bendera kapal-kapal ikan itu. Namun, kami menduga itu kapal ikan dari China atau Taiwan soalnya badannya (terbuat) dari besi dan ukurannya besar. Itu berbeda sekali dengan kapal ikan Vietnam yang biasa kami lihat,” ujar Dedi.

Ketua Aliansi Nelayan Natuna Hendri mengatakan, kapal-kapal ikan asing memang semakin marak beroperasi di Laut Natuna Utara selama dua tahun terakhir.

Belakangan, kapal-kapal ikan asing berani beroperasi di perairan yang hanya berjarak 30 mil laut (55,56 kilometer) dari Pulau Laut yang merupakan pulau terluar di Kabupaten Natuna.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/22/16051651/ksal-minta-nelayan-natuna-lapor-ke-pangkalan-al-jika-diadang-kapal-asing

Terkini Lainnya

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke