Jokowi menyebutkan, kerja sama itu meliputi bidang pembangunan, sistem penyediaan air minum, serta peningkatan kapasitas di bidang pembangunan smart city.
"Kita juga telah memulai kerja sama dalam pengembangan ibu kota baru Nusantara," kata Jokowi dalam konferensi pers usai bertemu Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Seoul, Kamis (28/7/2022).
"Antara lain kerja sama di bidang pembangunan, sistem penyediaan air minum, dan capacity building di bidang pembangunan smart city," ujar dia.
Jokowi mengatakan, dalam pertemuan dengan Suk-Yeol, dirinya juga mendorong agar kerja sama investasi Korea Selatan di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia.
Ia mengatakan, hal itu termasuk proyek industri baterai terintegrasi dengan pertambangan dan industri baja otomotif untuk kendaraan listrik.
Jokowi pun menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Investasi, PT Krakatau Steel, dan Posco Korea Selatan terkait investasi di bidang industri baja otomotif untuk kendaraan listrik dan partisipasi dalam pengembangan ibu kota nusantara.
"Nilai investasinya keseluruhan mencapai 6,7 miliar dollar AS dan akan menyerap lebih dari 58.000 tenaga kerja," kata Jokowi.
Di samping itu, Jokowi juga meyakini kemitraan antara Indonesia dan Korea Selatan, terutama di bidang ekonomi, bakal lebih kokoh dengan kepemimpinan Suk-yeol sebagai presiden Korea Selatan.
Ia menyebutkan, Indonesia dan Korea Selatan telah sepakat membuka akses pasar, mengatasi hambatan perdanganan, serta mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara.
"Implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement akan mendorong pemenuhan berbagai target ini," ujar Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/28/18142051/jokowi-sebut-korsel-bakal-terlibat-kembangkan-smart-city-ikn