Hal itu dikatakan Yaqut dalam rangka Maulid Nabi Muhammad 1443 Hijriah yang jatuh pada Selasa (19/10/2021).
"Empati ini mungkin buat sebagian orang adalah hal yang tidak berarti, tapi dengan empati kita bisa bersatu, bisa saling mengerti, saling memahami dan sekali lagi ini adalah hal yang diajarkan Baginda Rasulullah SAW," kata Yaqut dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (19/10/2021).
Yaqut meyakini bahwa empati yang ditebarkan pada semua umat, akan memperkuat silaturahmi.
Ia pun menambahkan bahwa Nabi Muhammad SAW juga sudah memberikan teladan dalam mengelola perbedaan.
Nabi Muhammad, kata Yaqut, adalah pribadi penuh kasih sayang yang mampu merangkul semua yang berbeda dan menempatkan hak-hak asasi sebagai dasar relasi sosial.
Di bawah kepemimpinannya, umat Islam menyaksikan harmoni Madinah yang begitu indah meski dihadapkan pada keragaman agama, budaya, dan keyakinan.
Menurut Yaqut, mencontoh akhlak dan jejak kepemimpinan Rasulullah SAW adalah sebuah keniscayaan.
"Spirit Maulid Nabi Muhammad juga mengajak kita berjihad dengan berani untuk mengedepankan persamaan dari perbedaan," ujarnya.
"Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW juga seyogyanya menginspirasi kita untuk tak pernah berputus asa memberi yang terbaik untuk bangsa dan negara," ucap Yaqut.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/19/18334841/maulid-nabi-muhammad-menag-ingatkan-untuk-berempati-dan-mengelola-perbedaan