Salin Artikel

Soal Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Pengamat Militer Dukung Prabowo Evaluasi Alutsista

KOMPAS.com – Pengamat militer Susaningtyas Kertopati meminta insiden tenggelamnya Kapal Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 dijadikan pembelajaran semua pihak untuk mengevaluasi alat utama sistem senjata (alutsista).

Hal itu, kata dia, termasuk mengevaluasi sistem perawatan, kebijakan, hingga meningkatkan pendidikan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mengoperasikan alutsista.

Nuning mengatakan kejadian ini harus menjadi peluit peringatan untuk evaluasi alutsista yang dimiliki Indonesia.

“Sistem perawatan maintenance, repair, and operation (MRO). Begitu pula kebijakan anggaran pertahanan serta penerapannya," ujar Nuning, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (26/4/2021).

"Evaluasi lembaga pendidikan TNI juga harus dilakukan agar para perwira mendapat kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi alutsista yang mumpuni. Scholar Warrior (perwira atau prajurit akademik) harus semakin banyak di TNI," tambahnya.

Pernyataan tersebut Nuning sampaikan pada acara diskusi virtual dengan tema "Meninjau Diplomasi Pertahanan” yang diadakan oleh Kajian Strategis Hubungan Internasional (KSHI), Sabtu (24/4/2021).

Selain evaluasi, ia meminta persiapan latihan harus dilakukan dengan semaksimal mungkin guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan.

Menurut Nuning, persiapan latihan perang harus dilakukan dengan matang terlebih dahulu.

“Setidaknya, persiapan memakan waktu dua bulan. Persiapan latihan perang mencakup alutsista, kesiapan pengawak alutsista, dan lainnya," imbuh Nuning.

Sebab, lanjut dia, kondisi kapal selam saat persiapan sangat penting sebagai penentu dalam kelayakan untuk latihan.

"Perkiraan keadaan (Kirka) kapal selam Nanggala sebelum berangkat harus digunakan pertimbangan berangkat atau tidak," ucap Nuning.

Seperti diketahui, Indonesia tengah berduka atas insiden tenggelamnya (subsunk) kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali saat latihan peluncuran torpedo.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan menahan tangis, mengumumkan 53 awak kru KRI Nanggala gugur dalam insiden tersebut.

Kabar duka itu disampaikan Hadi usai keberadaan KRI Nanggala-402 ditemukan pada kedalaman 838 meter (m) dengan kondisi terbelah menjadi tiga bagian.

Proses pencarian telah diupayakan semaksimal mungkin sejak kapal selam buatan Jerman itu hilang kontak, sejak Rabu (21/4/2021).

Meski sudah berusia beberapa dekade, namun KRI Nanggala-402 selama ini terus bertugas dengan baik menyelami laut Indonesia demi menjaga kedaulatan.

Kapal selam kedua milik Indonesia itu dipesan dari pabrikan Howaldtswerke pada 1977 dan mulai bertugas pada 1981.

Proses evakuasi pengangkatan KRI Nanggala sendiri sedang direncanakan guna kepentingan investigasi. Dalam proses investigasi, semua pihak diminta untuk tidak saling menyalahkan.

Bukan kesalahan prajurit ataupun pelanggaran prosedur

Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono meyakini, tidak ada kesalahan prajurit atau pelanggaran prosedur dalam penyelaman terakhir KRI Nanggala-402.

Berdasarkan temuan dan data awal, ia menegaskan, semuanya berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Dari kemarin awal saya sampaikan bahwa kapal ini tidak human error. Bukan human error karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul," kata Yudo dalam konferensi pers di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Ngurah Rai, Bali, Minggu (25/4/2021).

Menurutnya, semua isyarat yang diberikan KRI Nanggala-402 sebelum penyelaman sudah melalui prosedur yang benar. Bahkan, lampu masih menyala sebelum kapal akhirnya menyelam.

"Saat menyelam juga diketahui lampu masih menyala semua, artinya tidak blackout. Saat menyelam langsung hilang," ucap Yudo.

Meski demikian, ia mengaku, masih diperlukan investigasi lebih mendalam terkait penyebab KRI Nanggala-402 tenggelam di dasar laut.

"Sebenarnya sudah dievaluasi dari awal, tetapi saya punya keyakinan ini bukan human error namun lebih pada faktor alam," ujar Yudo.

Pentingnya peremajaan alutsista

Keberadaan alutsista kapal selam memang sangat penting bagi suatu negara, khususnya negara dengan wilayah perairan yang luas seperti Indonesia.

Insiden KRI Nanggala-402 sendiri adalah pengingat pentingnya peremajaan alutsista. Untuk mewujudkan upaya ini tentu membutuhkan kerja sama semua pihak.

Maka dari itu, Indonesia melalui Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah mengupayakan kerja sama militer dan pertahanan dengan sejumlah negara, termasuk terkait pengadaan dan modernisasi alutsista.

Perlu diketahui, pemerintah sudah meningkatkan anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam bentuk Pinjaman Luar Negeri (PLN) dan Pinjaman Dalam Negeri (PDN).

Adapun pemerintah telah mendorong pembelian alutsista asing berteknologi tinggi. Alutsista ini memang belum mampu diproduksi oleh industri di dalam negeri, namun pemerintah berharap adanya kerja sama dengan pihak asing.

Tujuan pengadaan alutsista tersebut adalah meningkatkan kemampuan TNI dengan tidak mengenyampingkan peningkatan kesejahteraan nasional.

Lebih jauh lagi, pemerintah ke depannya menginginkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

Seperti halnya sejak awal Prabowo menjabat sebagai Menhan, ia selalu menekankan bahwa proses pemeliharaan dan perawatan alutsista perlu diperhatikan selain modernisasi.

Upaya tersebut dilakukan Prabowo dalam beberapa kesempatan. Salah satu yang teranyar adalah pada saat rapat pimpinan (Rapim) TNI Angkatan Udara (AU) 2021.

Prabowo mengingatkan para prajurit untuk memastikan terjaganya kesiapan operasional matra udara.

Kesiapan itu dapat dilakukan melalui pembinaan kemampuan personel, pemeliharaan dan perawatan alutsista agar terus berada pada level tertinggi.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/27/07155791/soal-tenggelamnya-kri-nanggala-402-pengamat-militer-dukung-prabowo-evaluasi

Terkini Lainnya

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke