Gerindra Pilih Jawa Timur Jadi Basis Kekuatan untuk Menangkan Pemilu 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, partainya memilih Jawa Timur sebagai basis kekuatan dalam kontestasi Pemilu 2024.

Pasalnya, ia melihat potensi kemenangan Partai Gerindra pada pemilu serentak yang dilakukan pada 2024.

"Saya meyakini Partai Gerindra memenangkan Pemilu 2024 mendatang. Dan Jawa Timur menjadi basis kekuatan Partai Gerindra dalam Pemilu 2024 mendatang," kata Ahmad Muzani dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/3/2021).

Adapun hal tersebut ia sampaikan dalam silaturahmi dan konsolidasi Partai Gerindra Jawa Timur wilayah Mataraman yang digelar di Madiun, Jawa Timur, Jumat (26/3/2021) malam.

Muzani juga menyampaikan pentingnya Pemilu 2024 dalam acara tersebut. Pasalnya, pemilu tersebut akan dilangsungkan secara serentak, sehingga berpotensi membuat seluruh rakyat Indonesia menyampaikan hak pilihnya.

Momen itulah yang dinilainya menjadi potensi bagi kemenangan Partai Gerindra.

Ia pun optimistis Gerindra dapat memenangkan Pemilu 2024 karena merujuk sejumlah hasil survei terkini.

Menurut dia, Partai Gerindra tidak hanya memiliki peluang besar dalam memenangkan Pemilu 2024, tetapi juga berpotensi mengantarkan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai Presiden RI.

"Sejumlah hasil survei menunjukkan Ketua Umum Partai Gerindra, Bapak Prabowo Subianto memiliki peluang besar. Tetapi semua itu harus dicapai dengan kerja keras," imbuhnya.

Kendati demikian, ia mengingatkan kepada seluruh kader untuk selalu bekerja keras dan bekerja cerdas.

Tak hanya bagi pengurus DPD dan DPC, tetapi kader Partai Gerindra di lapisan dasar pun ikut diingatkan.

Ia menekankan, tujuan dari bekerja keras dan bekerja cerdas yaitu untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat.

"Gerindra harus menjadi kekuatan terdepan bagi penyelesaian problem masyarakat di desa-desa, di kampung-kampung, dan di seantero pelosok negeri," tegas Muzani.

"Karena rakyat saat ini membutuhkan dukungan dan bantuan dalam masa-masa sulit akibat dari pandemi Covid-19," sambung dia.