Salin Artikel

Epidemiolog: Kalau Jumlah Suspek Covid-19 Turun, Artinya Pemeriksaan "Real Time"

Hal ini terkait jumlah kasus suspek Covid-19 yang mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.

"Kalau real time atau tidak, kita bisa lihat dengan jumlah suspeknya. Kalau suspek menurun, itu artinya real time. Artinya, langsung diperiksa," ujar Laura ketika dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (4/11/2020).

Laura mengatakan, ada sejumlah kasus yang bisa dimasukkan dalam kategori suspek Covid-19, misalnya apabila individu berkontak erat dengan kasus positif.

Namun, individu itu belum terkonfirmasi positif Covid-19.

Kemudian, apabila individu memiliki riwayat perjalanan dari daerah yang bersatatus zona merah. Namun, individu itu tidak merasakan gejala Covid-19.

Karena batasannya yang luas, kasus suspek Covid-19 pun menjadi tinggi.

"Yang masih jadi perhatian kan suspek. Kalau kasus suspek sedikit, artinya segera diperiksa ya artinya real time langsung diperiksa," ucap Laura.

"Jadi ketika sudah diperiksa lalu positif milsanya, maka dia akan masuk ke kasus konfirmasi positif Covid-19," ucap dia. 

Di sisi lain,  menurut Laura, ada kondisi tertentu sehingga suspek Covid-19 tidak diperiksa secara real time.

Sebagai contoh, jika spesimen yang masuk dalam jumlah sangat banyak dan terjadi antrean pemeriksaan.

"Kalau seperti itu kondisinya tidak real time," kata dia. 

Sementara itu, saat disinggung tentang proporsi pemeriksaan spesimen, penambahan kasus positif secara harian yang cenderung lebih rendah dari sebelumnya, Laura menduga masih ada kasus-kasus Covid-19 yang belum terjangkau oleh pemeriksaan.

Kondisi ini jika dilihat dari rata-rata pemeriksaan spesimen Covid-19 yang berada di kisaran 20.000-30.000 spesimen dengan rata-rata penambahan lebih dari 2.000-an kasus Covid-19 per hari.

"Jadi positivity rate 10 persen ya, artinya memang masih belum sesuai dengan rekomendasi WHO sehingga kasus di komunitas itu ada tapi tidak terjangkau oleh jumlah pemeriksaan yang terbatas," ucap Laura.

Data pemeriksaan terkait Covid-19 dalam beberapa hari terakhir semakin menurun.

Penurunan ini terlihat dari jumlah spesimen dan jumlah orang yang diperiksa secara harian.

Dalam beberapa hari terakhir, jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 berada di bawah target 30.000 spesimen per hari yang ditetapkan Presiden Joko Widodo.

Jika dirunut berdasarkan data harian sejak 27 Maret 2020, penambahan kasus harian Covid-19 pun cenderung terus menurun.

Berdasarkan data harian yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada 27 Oktober tercatat ada 3.520 kasus baru.

Penambahan kasus ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 37.438 spesimen yang diambil dari 28.700 orang. Sementara itu, jumlah suspek pada 27 Oktober tercatat sebanyak 169.479 orang.

Kemudian, pada 28 Oktober 2020, tercatat penambahan kasus baru sebanyak 4.029.

Penambahan kasus ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 40.572 spesimen yang diambil dari 27.344 orang. Sementara itu, jumlah suspek pada 28 Oktober tercatat sebanyak 169.833 orang.

Lalu, pada 29 Oktober 2020, terdapat penambahan sebanyak 3.565 kasus baru Covid-19 dalam waktu 24 jam.

Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 34.317 spesimen yang diambil dari 25.393 orang. Jumlah suspek pada 29 Oktober tercatat sebanyak 68.888 orang.

Pada 30 Oktober 2020, tercatat ada 2.897 kasus baru Covid-19.

Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 24.854 spesimen yang diambil dari 23.278 orang. Adapun jumlah suspek pada 30 Oktober tercatat sebanyak 68.292 orang.

Selanjutnya, pada 31 Oktober 2020, ada penambahan 3.143 kasus baru Covid-19.

Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 29.001 spesimen yang diambil dari 27.459 orang. Sementara itu, jumlah suspek pada 31 Oktober tercatat sebanyak 67.900 orang.

Pada 1 November 2020, ada penambahan 2.696 kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam 24 jam.

Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 23.208 spesimen yang diambil dari 17.971 orang. Jumlah suspek pada 1 November tercatat sebanyak 61.215 orang.

Pada 2 November 2020 ada 2.618 kasus baru Covid-19.

Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 26.661 spesimen yang diambil dari 20.146 orang. Sementara itu, jumlah suspek pada 2 November tercatat sebanyak 59.500 orang.

Pada 3 November 2020 ada 2.973 kasus baru Covid-19.

Penambahan kasus itu didapatkan dari pemeriksaan terhadap 29.928 spesimen yang diambil dari 22.218 orang. Adapun jumlah suspek pada 2 November tercatat sebanyak 56.039 orang.

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/04/08460161/epidemiolog-kalau-jumlah-suspek-covid-19-turun-artinya-pemeriksaan-real-time

Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke