Salin Artikel

Pidato Kenegaraan Jokowi Diprediksi Tekankan Investasi, Minim Isu Hak Rakyat

Koalisi masyarakat sipil menilai, Jokowi kembali akan membahas penggalakkan investasi, seperti yang sebelumnya telah disampaikan dalam pidatonya di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, 14 Juli 2019.

"Rezim yang sedang berkuasa memang sangat-sangat ambisi untuk menggenjot investasi di Indonesia," kata aktivis Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Melky Nahar di gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).

Melky mengatakan, fokus pemerintah terhadap peningkatan investasi dapat dilihat dari sejumlah rancangan undang-undang (RUU) yang tengah disiapkan.

Untuk memuluskan investasi, pemerintah mengebut sejumlah aturan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam, dari RUU Pertanahan, RUU Tenaga Kerja, hingga RUU Mineral dan Batubara.

Namun, sebagian besar isi regulasi ini lebih berpihak pada korporasi. Di sisi lain, masyarakat terancam dirugikan karena investasi yang besar-besaran.

"Abai soal bagaimana nasib ruang hidup masyarakat yang terus tergerus, termasuk dengan kerusakan lingkungan yang semakin masif di Indonesia," ujar Melky.

Melky menilai, atas rencana penggalakkan investasi ini, Jokowi kurang memperhatikan ribuan masyarakat yang kehilangan ruang produksi mereka, dari tanah, air, hingga hutan.

Mereka yang terdampak pembangunan bisa saja diberi dana kompensasi.

Namun, lama-kelamaan dana itu akan habis dan masyarakat kembali dengan realitas bahwa mereka telah kehilangan ruang produksi mereka.

"Fakta-fakta seperti ini sama sekali tidak pernah diperhitungkan, tidak pernah dipublikasikan oleh rezim yang sedang berkuasa. Karena otaknya dalam rezim hari ini yang dipikirkan hanya soal investasi," kata Melky.

Pidato Jokowi besok diprediksi bakal menjadi angin segar bagi korporasi. Sebaliknya akan menjadi kabar buruk bagi rakyat.

Oleh karena itu, koalisi masyarakat sipil berharap Jokowi lebih memperhatikan dampak investasi besar-besaran terhadap hak-hak rakyat.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/15/16410101/pidato-kenegaraan-jokowi-diprediksi-tekankan-investasi-minim-isu-hak-rakyat

Terkini Lainnya

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies di Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies di Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke