Salin Artikel

Optimisme Polri Ungkap Kasus Novel yang Dipertanyakan...

Setelah Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian rampung bekerja tanggal 7 Juli 2019 lalu, bola panas kasus tersebut kini berada di tim teknis kasus Novel.

Tim teknis dibentuk Jenderal Tito untuk menindaklanjuti temuan-temuan TGPF. Tim dipimpin oleh Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal (Pol) Idham Azis dengan masa kerja selama 6 bulan.

Namun, Presiden Joko Widodo hanya memberikan waktu selama tiga bulan bagi anak buah Jenderak Tito itu untuk menindaklanjuti temuan TGPF.

Janji Polri

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal menegaskan, Polri akan bekerja keras dalam tindaklanjut terhadap temuan TGPF.

"Prinsipnya, kami akan kerja keras," ujar Iqbal saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2019).

Kepala Bareskrim Polri Komjen (Pol) Idham Azis, lanjut Iqbal, kini sedang mempelajari hasil investigasi TGPF kasus Novel Baswedan.

"Saat ini, Pak Kabareskrim sedang mempelajari temuan dari tim pencari fakta atau tim pakar," ujar Iqbal.

Sambil mempelajari, lanjut Iqbal, Idham juga akan menyeleksi anggota tim teknis yang akan menindaklanjuti temuan TGPF itu.

Rencananya, pengumuman formasi tim teknis akan dilakukan beberapa minggu ke depan. Tim akan mulai bekerja secara efektif pada Agustus 2019.

"Tim teknis (diumumkan) beberapa minggu ke depan, insya Allah bulan Agustus sudah dimulai, kalau dalam prediksi saya," ujar Iqbal.

Ia memastikan, Polri tidak main-main menyelidiki perkara ini.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra sebelumya juga sudah mengungkapkan bahwa Polri optimistis dapat menindaklanjuti temuan TGPF dalam waktu tiga bulan.

"Kita tetap optimistis. Sejak awal setelah kejadian 11 April 2017 itu, penyelidikan sampai ada masukan dari pemerintah juga rekomendasi Komnas HAM, kita membuat tim pencari fakta itu," kata Adi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019) lalu.

"Saya kira, secara profesional dan independen, beliau-beliau (TGPF) sudah melakukan hal yang profesional, terbaik berdasarkan kemampuan dan kapasitasnya," sambung dia.

Dipertanyakan

Sementara itu, Kuasa hukum Novel Baswedan, Haris Azhar, mempertanyakan optimisme Polri tersebut. Menurut dia, optimisme itu seharusnya muncul ketika barang bukti masih banyak, yaitu saat pascakejadian.

"Kenapa optimisme itu baru muncul hari ini, ya kan? Padahal kalau dilihat dari temuannya TGPF sama temuan di hari-hari awal fakta peristiwa. Saya malah lebih melihat bahwa optimisme itu harusnya muncul di hari-hari awal ketika barang bukti itu banyak," ungkap Haris ketika dihubungi Kompas.com, Senin malam.

Selain itu, Haris juga mengkritik soal perdebatan mengenai masa kerja tim teknis, antara enam bulan maupun permintaan presiden selama tiga bulan.

Dalam pandangannya, yang harus diperhatikan adalah temuan TGPF. Ia menilai tidak ada hal baru yang ditemukan oleh TGPF kasus Novel.

"Ini bukan semester pendek atau semesteran kuliah, ya kan? Ini harus dilihatnya pada, jangan kita berdebat tiga bulan, enam bulan. Lihatnya pada hasil TGPF atau hasil satgas Polri, tim pakar itu, apa sih yang ditemuin? Enggak ada. Ngulang-ngulang saja," tutur dia.

Tidak Mustahil

Pendapat lain diutarakan pengamat Hukum Pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar. Fickar menilai bahwa tidak mustahil bagi tim teknis untuk menemukan pelaku lapangan penyerang Novel.

"Tim ini tidak mustahil akan dapat menemukan tersangkanya. Sekali lagi dengan syarat, harus meletakkan kasus Novel Baswedan ini sebagai bagian dari gerakan besar melemahkan KPK," ujar Fickar ketika dihubungi Kompas.com, Senin malam.

Menurut dia, tim perlu memandang kasus Novel sebagai upaya melemahkan gerakan pemberantasan korupsi. Dengan begitu, diharapkan akan muncul tanggung jawab untuk menggalinya secara serius.

Kendati demikian, Fickar tetap berpandangan bahwa Presiden Jokowi perlu membentuk tim independen untuk mengusut kasus Novel.

"Sejak awal, saya mengimbau Presiden membentuk tim independen untuk menangani kasus Novel. Karena sudah nampak penanganan oleh kepolisian tidak akan maksimal," ungkap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/23/07453051/optimisme-polri-ungkap-kasus-novel-yang-dipertanyakan

Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke