Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Keberanian KY Panggil Wakil Ketua MA

Kompas.com - 02/06/2017, 15:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pusat Studi Konstitusional (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang, Feri Amsari, mempertanyakan keberanian Komisi Yudisial (KY) untuk memanggil dan memeriksa Wakil Ketua Mahkamah Agung (MA) Suwardi

Suwardi dilaporkan ke KY oleh sejumlah elemen masyarakat atas dugaan pelanggaran etik karena memandu pelantikan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah beberapa waktu lalu. 

Feri berpendapat, ada pelanggaran kode etik yang dilakukan Suwardi.

"Nah sekarang kan banyak kelompok masyarakat sudah mengajukan itu agar KY memeriksa. Pertanyaannya sederhana, kapan KY berani memanggil wakil ketua MA yang sebentar lagi akan pensiun itu?" kata Feri, ditemui usai sebuah diskusi, di Jakarta, Jumat (2/6/2017).

Menurut Feri, ada ketakutan KY terhadao MA. Seharusnya, KY lebih berani menjalankan kewenangannya.

"Harusnya KY mulai tampil dan berani menanggapi sikap antipati MA terhadap KY itu," kata Feri.

Feri menilai, selama ini MA beranggapan memiliki kewenangan penuh dan tak tersentuh oleh KY.

Di satu sisi, KY tidak merespons hal tersebut dengan keberanian bersikap.

"Selama ini KY terlalu pasif menurut saya," kata dia.

Feri mengatakan, jika akhirnya rekomendasi KY tidak dijalankan oleh hakim MA, setidaknya ada rekomendasi yang dikeluarkan. Selanjutnya, publik yang akan melakukan penilaian terhadap MA.

"Bagaimana hakim yang sudah melanggar etik memutuskan perkara kita? Itu publik yang menghukumnya sendiri. Ada hukuman publik. Ketika KY memutuskan itu, publik akan men-support KY dengan melihat hakim itu sebagai pelaku pelanggar etik," kata Feri.

Kompas TV Pelantikan Osman Sapta Odang, Nono Sampono, dan Darmayanti sebagai pimpinan DPD peridoe 2017-2019 kian memperuncing masalah di tubuh DPD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com