Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Luar Negeri Pansus Pemilu Belum Dapat Lampu Hijau Ketua DPR

Kompas.com - 28/02/2017, 17:51 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana kunjungan kerja luar negeri Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) belum sepenuhnya mendapat lampu hijau dari pimpinan DPR.

Ketua DPR RI Setya Novanto menyebutkan, pimpinan telah mengevaluasi rencana tersebut. Menurut dia, keputusan akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Mengenai Pansus Pemilu, memang ada beberapa hal di daerah. Perlu ada masukan karena ada kemiripan-kemiripan yang berkaitan dengan masalah mengenai cara pemilihan, dapil," ujar Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2/2017).

"Tapi itu sudah saya evaluasi apakah dengan waktu yang singkat ini bisa," kata dia.

Ia menambahkan, seandainya bisa dilakukan, bisa jadi ada pembagian tugas yang dilakukan Pansus sehingga tak semuanya ikut kunjungan kerja ke luar negeri.

Sedangkan anggota yang tak ikut kunjungan kerja bisa menetap dan mengerjakan tugas-tugas Pansus yang harus diselesaikan. Novanto berharap Pansus dapat tetap bekerja meski DPR tengah dalam masa reses.

"Ya, tetap. Reses tetap kami bahas. Kami beri kesempatan pada mereka untuk bekerja," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah minta seluruh pihak untuk melihat kunjungan kerja DPR ke luar negeri tidak melulu sebagai sesuatu yang di luar fungsi DPR atau seolah hanya menghambur-hamburkan uang.

Menurut dia, hal tersebut termasuk memperkuat fungsi diplomasi DPR dengan negara lain.

"Seperti undang Raja Salman ke DPR, itu kan memperkuat fungsi diplomasi. Memang tugas DPR adalah membantu armada diplomasi dunia di seluruh dunia," ujar Fahri.

Adapun dua negara yang akan dituju Pansus Pemilu adalah Jerman dan Meksiko. (Baca: Pansus RUU Pemilu Akan Studi Banding ke Meksiko dan Jerman)

Ketua Pansus Lukman Edy menyatakan, studi banding ke Jerman diperlukan untuk mencontoh sistem pemilu di Jerman yang sebelumnya banyak digunakan di Indonesia.

Selain itu, Jerman dikatakan tengah mengevaluasi penggunaan voting elektronik atau e-voting dalam pemilu. Indonesia saat ini berencana menggunakan e-voting dalam pemilu.

Sedangkan kunjungan ke Meksiko bertujuan untuk mempelajari badan peradilan pemilu yang dinilai punya rekam jejak yang bagus.

(Baca juga: Ke Meksiko dan Jerman, Ini yang Bakal Dipelajari Pansus RUU Pemilu)

Kompas TV DPR dan Pemerintah Bahas Revisi UU Pemilu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Nasional
KPK Gelar 'Roadshow' Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

Nasional
Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang 'Insya Allah' Gabung Golkar, Mekeng: 'Nothing Special'

Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang "Insya Allah" Gabung Golkar, Mekeng: "Nothing Special"

Nasional
PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

Nasional
Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com