Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2017, 07:47 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudyohono (Ibas) mengatakan, maraknya peredaran kabar bohong alias hoax jangan sampai menjadi kampanye hitam yang merugikan pada Pilkada Serentak 2017.  

"Jangan sampai ada hoax yang berlebihan apalagi mengarah menuju kampanye hitam dan fitnah," kata Ibas, melalui pesan singkat, Kamis (9/2/2017).

"Untuk itu kami akan selalu serukan mari kita berkompetisi yang berisi penuh gagasan dan program untuk rakyat," lanjut dia.

Selain itu, Ibas berharap Pilkada 2017 berjalan dengan mengedepankan asas langsung umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sehingga tak terjadi kecurangan.

Demokrat juga mengingatkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri tetap menjaga netralitasnya. 

"Untuk itu kami akan pasang mata, telinga sekaligus meneriakkan agar rakyat tidak tergoda uang sesaat yang kemudian bisa merugi selama 5 tahun akibat salah pilih pemimpinnya hanya karena uang," ujar Anggota Komisi X DPR itu.

Pada Pilkada 2017, Demokrat menargetkan minimal 35 persen kemenangan Pilkada pada 94 daerah.

Ibas mengatakan, partainya akan bekerja keras untuk memeroleh hasil maksimal dalam Pilkada Serentak tahun ini.

"Enam hari bagi kami ini adalah babak penentuan bagi suatu daerah untuk benar-benar memilih calon kepala daerahnya menuju daerah yang lebih aman, maju, adil, dan sejahtera," kata putra Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Pilkada DKI Jakarta adalah yang paling menyita energi, pikiran dan seluruh isu yang berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com