JAKARTA, KOM0AS. com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, kritik Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menjadi obat kuat bagi Presiden Joko Widodo.
Ia menanggapi kritikan SBY atas kebijakan kemaritiman yang dijalankan pemerintahan Jokowi.
"Kritik itu obat kuat dan membuat sehat," ujar Pramono, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/8/2016).
(Baca: SBY Anggap Visi Maritim Pemerintah Sebatas Retorika)
Pramono yakin SBY juga setuju atas pernyataannya tersebut karena saat menjadi presiden juga sering mendapatkan kritik tajam dari berbagai pihak.
"Yang sekarang kritik kan dulu pernah dikritik dan tahu bahwa kritik itu obat kuat," ujar Pramono.
Politikus PDI-P itu juga yakin Presiden Joko Widodo tidak merasa sakit hati sehingga menimbulkan kesenjangan komunikasi dengan SBY akibat lontaran kritik itu.
(Baca: SBY Ingatkan Pemerintah RI agar Tak Dikontrol China)
"Kalau bagi Presiden Jokowi, enggak ada kata sakitnya tuh di sini. Enggak ada. Sekali lagi, kritik itu obat kuat," ujar Pramono.
Sebelumnya, SBY mengkritik kebijakan Presiden Jokowi pada sektor kemaritiman.
"Saya sering mendengar kita ini bangsa maritim, negara kepulauan wajib hukumnya, harga mati pembangunan kita berwawasan martitim, tapi yang saya dengar, yang saya ikuti sebatas retorika," ujar SBY, dalam orasi ilmiahnya di acara wisuda Sarjana Universitas Al Azhar Indonesia, di Gedung Manggala Wanabhakti, Kementerian Kehutanan, Jakarta, Sabtu (27/8/2016).
"Kondisi tak akan berubah kalau hanya retorika. Without action, without policy, without actual program to be implementasi," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.