Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Informasi Vaksin Palsu, Masyarakat Bisa Kunjungi "Crisis Center"

Kompas.com - 21/07/2016, 20:32 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf meminta agar masyarakat turut aktif mensosialisasikan keberadaan crisis center vaksin palsu.

Ia menambahkan, keberadaan crisis center sangat penting untuk tempat pengaduan bagi masyarakat serta pusat informasi jika ada masyarakat yang membutuhkan vaksinasi ulang.

"Ini bisa dijadikan sebagai tempat mengembalikan kepercayaan publik pada fasilitas kesehatan," ujar Dede di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Dede menuturkan, crisis center harus mendata pihak-pihak yang pernah mendapatkan vaksin palsu serta data waktu mendapatkannya.

(Baca: Ini 14 Rumah Sakit yang Pakai Vaksin Palsu)

"Harus dicek datanya dan disuplai rumah sakit. Diawasi oleh posko ini. Lalu yang mendapat vaksin palsu di check up dan divaksin ulang," kata Dede.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek menuturkan, Kemenkes sudah memiliki layanan siaga (hotline) bertajuk Halo Kemkes. Masyarakat yang ingin menanyakan tentang vaksin palsu dapat menghubungi 1500567.

Nila menambahkan, crisis center juga telah dibuat di 14 rumah sakit yang telah diumunkan sebagai fasilitas kesehatan yang kedapatan menggunakan vaksin palsu.

"Juga termasuk di Harapan Bunda," kata Nila.

(Baca: IDI Tetap Bela Para Dokter Tersangka Vaksin Palsu)

Pemerintah sebelumnya sudah mengumumkan 14 rumah sakit dan delapan bidan yang menggunakan vaksin palsu. Sebagian besar, rumah sakit itu berada di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Bareskrim Polri telah menetapkan 23 orang tersangka dalam kasus peredaran vaksin palsu ini. Mereka yang menjadi tersangka terdiri dari dokter, kepala rumah sakit, apoteker, bidan, hingga distributor dan produsen vaksin palsu.

Setelah ditelusuri, pihak rumah sakit mengaku mencari vaksin selain yang diberikan pemerintah karena stok yang kerap habis. Di sisi lain, rumah sakit harus melayani banyak anak yang harus diberikan vaksin.

Kompas TV Beredar Vaksin Palsu, Negara Bertindak (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com