JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko mengajak organisasi masyarakat Pemuda Pancasila (PP) bersiap diri menghadapi tantangan zaman.
"Kita harus sama-sama antisipasi dengan baik tantangan zaman ini," ujar Moeldoko pada acara puncak HUT ke-56 Pemuda Pancasila di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (14/11/2015) malam.
"Sekarang sudah tidak bisa lagi bilang, 'Belanda masih jauh'," kaga dia.
Ia mengatakan, ada sejumlah hal yang menjadi tantangan zaman, mulai dari kelangkaan sumber energi, invasi ekonomi dari negara luar, perubahan karakter gangguan keamanan, hingga kompleksnya globalisasi.
Mengenai invasi ekonomi, Moeldoko mengingatkan tentang akan keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di kawasan Asia Tenggara, di mana sudah tak ada lagi batasan ekonomi dan sosial di negara-negara Asia Tenggara.
"Kita harus kompetitif. Kalau tidak, lewat kita," ujar Moeldoko.
Ancaman keamanan pun berkembang. Jika sebelumnya perang itu terlihat secara fisik, kini perang tidak lagi demikian.
"Dulu perang diinisiasi oleh negara. Sekarang sudah tidak, sekarang non-state. Misalnya, ya, ISIS itu. Bukan sesama tentara lagi, tapi diam-diam pakai jubah, enggak tahunya ada bom di dalam," ujar dia.
Yang paling berbahaya bagi bangsa Indonesia, kata Moeldoko, adalah perang budaya. Salah satu contohnya adalah narkoba.
Dia meminta anggota Pemuda Pancasila (PP) dapat menjawab tantangan-tantangan zaman tersebut.
Dalam acara penutupan, turut hadir Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional PP Yapto Soelistiyo Soerjosemarno dan sejumlah keluarga korban tragedi pembantaian 1965.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.