Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Rekaman, Kaligis Minta Kuitansi Diamankan Setelah Anak Buahnya Ditangkap

Kompas.com - 11/11/2015, 15:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi memutarkan sejumlah rekaman percakapan antara terdakwa Otto Cornelis Kaligis dengan sejumlah orang.

Rekaman sadapan tersebut diputar dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Salah satu sadapan yang diputar adalah percakapan antara Kaligis dengan sekretaris pribadinya, Yenny Octarina Misnan. (baca: OC Kaligis: Saya Enggak Pernah "Nyogok", Gary "Ngobyek" Sendiri)

Dalam rekaman sadapan tertanggal 9 Juli 2015 itu, Yenny menyampaikan kepada Kaligis bahwa anak buahnya, M Yagari Bhasatara alias Gary, tertangkap tangan KPK di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan.

"Dibilang ditangkap?" kata Kaligis dalam percakapan itu.

"Iya Pak, enggak sempat ngomong lagi karena udah gaduh, Pak," sahut Yenny.

Dalam percakapan itu, Yenny menyatakan bahwa Gary langsung menghubunginya setelah ditangkap sekira pukul 09.00 WIB. (baca: Khawatir Disadap, Anak Buah Kaligis Suruh Rekannya Buang Ponsel Setelah Ada OTT)

Saat itu, telepon genggam Gary menyala. Namun, kata Yenny, terdengar suara gaduh di tempat Gary menghubungi Yenny.

Dalam rekaman itu, kepada Yenny, Kaligis langsung meminta Yenny mengamankan kuitansi.

"Tolong itu kuitansi-kuitansi diamankan. Pasti dia (Gary) dipancing itu, karena kemarin dia bilang bawa bukunya. Saya bilang bawa aja bukunya, tapi saya nggak tahu bagaimana cerita," kata Kaligis dalam percakapan.

Setelah itu, jaksa menghentikan rekaman sadapan yang diputar. Jaksa kemudian mengkonfirmasi kepada Kaligis mengenai percakapan itu. (baca: Saksi Akui Terima Uang, Kaligis Tetap Yakin Tak Bersalah)

Kaligis mengaku tidak mengetahui bahwa Gary berangkat ke Medan yang membuatnya ditangkap tangan KPK.

Jaksa juga menanyakan maksud kalimat Kaligis yang meminta Yenny mengamankan kuitansi. (baca: Ini Jumlah Uang Suap yang Diterima Ketua PTUN Medan dari OC Kaligis)

"Memang mesti diamankan karena kan confidental. Masa mesti KPK lihat semua kuitansi. Yang benar saja," kata Kaligis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com