Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OC Kaligis: Saya Enggak Pernah "Nyogok", Gary "Ngobyek" Sendiri

Kompas.com - 11/11/2015, 14:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Otto Cornelis Kaligis terus membantah keterlibatan dirinya dalam dugaan suap ke hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan. Ia menuding anak buahnya, M Yagari Bhastara alias Gary, bertindak sendiri untuk menyuap hakim dan panitera demi mengabulkan gugatannya.

Gary juga ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi seusai menyerahkan uang kepada Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro.

"Saya enggak pernah nyogok hakim, Yang Mulia. Gary suka ngobyek sendiri," ujar Kaligis saat menjalani pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Kaligis mengatakan, ia tidak pernah meminta uang kepada Evy Susanti, istri Gubernur nonaktif Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho. Ia mengatakan, justru Gary-lah yang meminta langsung uang kepada Evy untuk diberikan kepada hakim dan panitera.

Menurut Kaligis, Gary hanya menggunakan namanya sebagai akses masuk ke Kantor PTUN Medan dan menyuap mereka. Kaligis mengaku terkejut saat membaca berita acara pemeriksaan bahwa Gary sudah puluhan kali menyambangi Kantor PTUN Medan, termasuk untuk kepentingan sidang dan menyerahkan uang. Banyak di antara pertemuan itu yang tidak diketahui Kaligis.

"Setelah baca BAP, kalau Gary tidak pakai nama saya, dia tidak bisa masuk mana-mana. Gary memperalat nama saya untuk terus ketemu (dengan hakim dan panitera)," kata Kaligis.

Kaligis mengaku pernah diminta Gary untuk datang ke Kantor PTUN Medan pada 5 Juli 2015. Sesampainya di sana, ternyata Kaligis diajak Gary menemui hakim PTUN. Saat itu, Kaligis menolaknya. Bahkan, Kaligis mengaku tidak tahu tujuan awal Gary mengajaknya ke Medan untuk bertemu hakim.

Setelah Gary ditangkap KPK pada 9 Juli 2015, Kaligis mengaku terkejut. Setahu dia, Gary tidak melapor bahwa ia akan pergi ke sana.

"Reaksinya, pertama, siapa yang suruh dia ke Medan? Ini karena, pikiran saya, perkara sudah selesai," kata Kaligis.

Padahal, kata Kaligis, saat awal mengenal Gary, ia menilainya sebagai anak yang pintar. Terlebih lagi, Gary merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang menurut Kaligis memiliki akreditasi bagus. Oleh karena itu, Kaligis memberinya banyak kesempatan menangani kasus.

"Kalau sekarang, dia pintar-pintar bodoh, pakai nama saya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com