Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beban Berat Menanti Pansel KPK

Kompas.com - 22/05/2015, 23:18 WIB


Oleh: Anita Yossihara dan Susana Rita

TASHKENT, KOMPAS - Beban berat menanti Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang beranggotakan sembilan perempuan. Banyak kalangan menaruh harapan besar kepada panitia seleksi agar dapat memilih calon pimpinan KPK yang punya integritas dan kapasitas serta bisa bekerja sama dengan lembaga lain dalam pemberantasan korupsi.

Harapan itu disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman di sela-sela kunjungan ke Tashkent, Uzbekistan, Jumat (22/5/2015), sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas, Anita Yossihara. "Kami harapkan pansel (panitia seleksi) ini bisa memilih orang-orang yang punya integritas, kapasitas, dan sebaiknya pimpinan KPK punya latar belakang berbeda. Mungkin ada ahli hukumnya, keuangan, penyidik, dan sebagainya," katanya.

Yang tak kalah penting, calon pimpinan KPK yang nantinya dipilih diharapkan mampu bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lain. Alasannya, kerja sama antarlembaga penegak hukum penting untuk meningkatkan efektivitas pemberantasan korupsi, yang masuk kategori kejahatan luar biasa.

Pansel KPK juga diharapkan dapat memilih orang-orang yang memiliki jiwa kenegarawanan. Calon yang dipilih hendaknya pribadi yang sudah tidak lagi memikirkan karier politik serta hal selain kepentingan bangsa dan negara. "Pimpinan KPK yang dipilih harus orang-orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, enggak boleh ada cita-cita politik, mau jadi presiden atau lainnya," kata Irman.

Ia meyakini, Pansel KPK akan mampu mencari calon pimpinan KPK yang punya kapasitas, integritas, dan jiwa kenegarawanan serta mampu bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lain. Perempuan diyakini lebih mampu melaksanakan amanat.

Secara terpisah, Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Padang, Saldi Isra menilai, penunjukan sembilan perempuan sebagai anggota Pansel KPK merupakan jalan keluar terbaik yang dihasilkan Presiden Joko Widodo atas pro-kontra seputar seleksi pimpinan KPK.

"Itu jalan keluar di antara pro-kontra. Bisa jadi ada pro-kontra nama yang diusulkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Sekretariat Negara," ujar Saldi.

Selain itu, katanya, Presiden juga mempertimbangkan reaksi DPR terhadap nama-nama anggota pansel dan orang yang dihasilkan. "Kalau orang-orangnya tidak disukai oleh DPR, kan, bisa memengaruhi. Bisa macam-macamlah," katanya.

Terlepas dari itu, komposisi Pansel KPK merupakan eksperimen yang menarik. Publik akan melihat kecenderungan pilihannya nanti seperti apa. Saldi berharap pansel membuka diri terhadap semua pihak yang selama ini memiliki perhatian terhadap isu pemberantasan korupsi.

Terkait sosok seperti apa yang dibutuhkan KPK saat ini, Saldi mengungkapkan, pansel harus mencari orang terbaik dari segi kemampuan, integritas, dan profesionalitasnya. Dalam kondisi saat ini, ia menyarankan pansel untuk mencari sosok yang memiliki komitmen kuat dalam pemberantasan korupsi sekaligus memiliki kemampuan persuasi yang tinggi.

"Ini penting di tengah situasi yang dihadapi KPK hari ini. Soal integritas dan lain-lain, itu sudah standar. Tapi, ada tambahan soal kemampuan memersuasi berbagai langkah penolakan yang muncul terhadap KPK," katanya.

Teliti kasus hukum

Sementara itu, DPR mengingatkan para anggota Pansel KPK untuk teliti memeriksa rekam jejak kasus hukum calon pimpinan KPK. Hal itu penting untuk menghindari kriminalisasi terhadap pimpinan KPK seperti yang terjadi dalam tiga periode KPK terdahulu.

Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Trimedya Panjaitan mengatakan, Pansel KPK harus melibatkan Polri, Kejaksaan Agung, dan KPK dalam proses seleksi tahap pertama. "Teliti rekam jejak dan latar belakang setiap calon, khususnya kasus-kasus hukum yang pernah melibatkan mereka. Pansel saat ini diharapkan lebih teliti dalam menelisik latar belakang tiap calon," kata Trimedya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com