Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Gelontorkan Bantuan Tunai Rp 400.000 Per Keluarga untuk Dua Bulan

Kompas.com - 17/11/2014, 23:25 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo menyiapkan program perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan miskin yang jumlahnya mencapai 15,6 juta. Salah satu yang akan langsung digelontorkan adalah Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang merupakan bentuk bantuan tunai yang menyerupai Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Nilai program itu tercatat mencapai Rp 400.000 untuk jangka waktu dua bulan. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa untuk mencarikan bantuan tunai itu masyarakat harus memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau Kartu Perlindungan Sosial (KPS).

“(Pencairan dana) Mulai tanggal 18,19, 20 November, hingga 2 Desember selesai semua. Totalnya Rp 400 ribu untuk dua bulan,” kata Khofifah di Istana Kepresidenan, Senin (17/11/2014).

Khofifah menjelaskan bahwa dana tersebut akan berbentuk simpanan. Sehingga, masyarakat tidak perlu harus mengambil seluruhnya dalam satu kali pencairan. Cara ini dinilai bisa mencegah penanggunaan dana bantuan untuk hal-hal yang bersifat tidak produktif.

Menurut Khofifah, seluruh penyaluran dana akan diberikan melalui kantor Pos. Kantor pos yang nantinya mengatur jadwal pembagian uang di masing-masing wilayah.

Lebih lanjut, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan bahwa anggaran bantuan tunai itu akan menggunakan dana cadangan yang sudah dianggarkan dalam APBN-P 2014 sebesar Rp 5 triliun dan juga cadangan resiko fiskal sebesar Rp 1,4 triliun.

“Pokoknya sekarang dalam kondisi sekarang itu yang terbaik adalah menciptakan ruang fiskal yang cukup untuk pemerintah dalam menjalankan visinya di tahun pertama,” kata dia.

Seperti diberitakan, pemerintah menetapkan harga premium dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter dan solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500. Pemerintah memastikan bahwa semua stok BBM tersedia sehingga tidak perlu panik dan mengantri di pom bensin.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Naisonal Andrinof Chaniago mengungkapkan bahwa subsidi BBM dialihkan untuk produksi pangan seperti perbaikan irigasi dan pendirian irigasi baru.

“Dalam dua tahun, Indonesia akan swasembada beras,” imbuhnya.

Selain itu, Andrinof menuturkan pengalihan subsidi BBM akan diberikan untuk realisasi pembangunan pembangkit listrik hingga pengembangan sektor kelautan serta perbaikan jalan.

“Ini memprioritaskan untuk kepentingan masyarakat yang lebih produktif,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com