Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dinilai Belum Temukan Sosok yang Dipercaya untuk Menjabat Jaksa Agung

Kompas.com - 07/11/2014, 17:12 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat hukum tata negara, Refly Harun, mengatakan, alasan Presiden Joko Widodo belum mengumumkan jaksa agung hingga saat ini ialah karena Jokowi masih belum menemukan orang yang dipercaya untuk menjabat posisi tersebut. Jokowi dianggap tidak memiliki relasi dengan tokoh elite sehingga kesulitan untuk mendapatkan figur yang tepat untuk jaksa agung.

"Presiden ini kan elite baru di Jakarta. Selama dua tahun dia kebanyakan di jalan, tidak kasak-kusuk ke elite. Bayangan saya, dia belum memiliki teman. Orang yang dia percaya untuk menduduki posisi jaksa agung," ujar Refly dalam diskusi Forum Wartawan Kejaksaan Agung dengan tema "Menanti Jaksa Agung Pilihan", di Restoran Gado-Gado Boplo, Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2014).

Refly mengatakan, posisi jaksa agung merupakan salah satu jabatan penting dan strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi Jokowi di bidang hukum sehingga Jokowi tidak boleh salah menempatkan orang untuk posisi tersebut.

"Bodoh sekali Presiden kalau dia tidak bisa menunjuk orang kepercayaannya untuk mewujudkan visi dan misinya," ucap Refly.

Refly juga mengatakan, mungkin saja Jokowi juga terlalu banyak mendapat masukan nama dari para "pembisik"-nya sehingga proses penentuan nama jaksa agung berjalan lama.

Sementara itu, Direktur Indonesia Public Institute Karyono Wibowo, dalam kesempatan yang sama, mengatakan, Jokowi jangan sampai diintervensi oleh kepentingan mana pun dalam menentukan jaksa agung. Jokowi harus menemukan sosok jaksa agung yang bersih, dipercaya, berintegritas, mampu menjalin kerja sama dengan institusi lain, dan berani. Kelima hal tersebut harus ada dalam sosok jaksa agung yang baru.

"Kalau dia bersih dan berani, dia bisa selesaikan masalah di internal," ucap Karyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 RUU “Nyelak” di Ujung Pemerintahan Jokowi, untuk Lemahkan Pengawasan Rakyat?

5 RUU “Nyelak” di Ujung Pemerintahan Jokowi, untuk Lemahkan Pengawasan Rakyat?

Nasional
Usai Putusan DKPP, Korban Asusila Hasyim Asy'ari Belum Putuskan Ambil Langkah Pidana

Usai Putusan DKPP, Korban Asusila Hasyim Asy'ari Belum Putuskan Ambil Langkah Pidana

Nasional
Kunker ke Sulawesi Selatan, Jokowi Akan Tinjau Program Pompanisasi

Kunker ke Sulawesi Selatan, Jokowi Akan Tinjau Program Pompanisasi

Nasional
Manusia Indonesia dan Hasyim Asy'ari yang Bersyukur Dipecat DKPP

Manusia Indonesia dan Hasyim Asy'ari yang Bersyukur Dipecat DKPP

Nasional
PAN: Pembentukan Pansus Haji Kurang Beretika, Cukup Raker

PAN: Pembentukan Pansus Haji Kurang Beretika, Cukup Raker

Nasional
KPK Sebut Pengadaan APD Covid-19 yang Dikorupsi Pakai Dana BNPB

KPK Sebut Pengadaan APD Covid-19 yang Dikorupsi Pakai Dana BNPB

Nasional
Seabrek Kontroversi Hasyim Ash'ari, Punya Hubungan dengan 'Wanita Emas' hingga Tindakan Asusila

Seabrek Kontroversi Hasyim Ash'ari, Punya Hubungan dengan "Wanita Emas" hingga Tindakan Asusila

Nasional
Ketua KPU Dipecat karena Asusila, PBNU: Diberi Amanah Malah Melakukan Tindakan Tak Terpuji

Ketua KPU Dipecat karena Asusila, PBNU: Diberi Amanah Malah Melakukan Tindakan Tak Terpuji

Nasional
Bersyukur Ketua KPU Dipecat, Penyintas: Saya Ingin Menginspirasi Semua Korban Perjuangkan Keadilan!

Bersyukur Ketua KPU Dipecat, Penyintas: Saya Ingin Menginspirasi Semua Korban Perjuangkan Keadilan!

Nasional
Tak Bisa Nikahi, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Janjikan 5 Hal Ini kepada Korban

Tak Bisa Nikahi, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Janjikan 5 Hal Ini kepada Korban

Nasional
'Pak Kapolri, Aku Minta Tolong Pak, Kapolda Sumbar Sudah Banyak Tutup-tutupi...'

"Pak Kapolri, Aku Minta Tolong Pak, Kapolda Sumbar Sudah Banyak Tutup-tutupi..."

Nasional
DKPP Ungkap Ketua KPU sejak Awal Incar Korban untuk Penuhi Hasrat Seksual

DKPP Ungkap Ketua KPU sejak Awal Incar Korban untuk Penuhi Hasrat Seksual

Nasional
'Saya Bukan Pelaku Kejahatan, Saya Pembela Kebenaran'

"Saya Bukan Pelaku Kejahatan, Saya Pembela Kebenaran"

Nasional
Jokowi Blak-blakan Bantah Tudingan Sekjen PKS soal Titip Kaesang

Jokowi Blak-blakan Bantah Tudingan Sekjen PKS soal Titip Kaesang

Nasional
Jejak Kontroversi Muhadjir, Guru Honorer Masuk Surga hingga Wisuda Ajang Kampus Cari Duit

Jejak Kontroversi Muhadjir, Guru Honorer Masuk Surga hingga Wisuda Ajang Kampus Cari Duit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com