JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy kembali menjadi sorotan perihal pernyataan kontroversinya.
Kali ini Muhadjir menyinggung bahwa wisuda merupakan ajang kampus untuk mencari duit atau keuntungan.
Pernyataan itu disampaikannya tak lama setelah Muhadjir menyebut korban judi online bakal mendapat bantuan sosial dari pemerintah yang juga mendapat kritik dari masyarakat.
Selama menjadi menteri Presiden Joko Widodo, Muhadjir tercatat beberapa kali menyampaikan pernyataan kontroversi.
Berikut jejak pernyataan yang menuai kritik:
Saat masih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada periode pertama pemerintahan Jokowi, Muhadjir pernah menyampaikan bahwa guru bergaji kecil imbalannya masuk surga.
Hal ini disampaikan Muhadjir ketika memberikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Guru Internasional 2019 di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, Kamis (10/9/2019).
Baca juga: Muhadjir: PTN Kita Tax Spender Boy, Biasa Buang Duit tetapi Tak Biasa Cari Uang
Dalam pidatonya, Muhadjir yakin bahwa orang yang pertama masuk surga adalah seorang guru. Salah satunya adalah guru honorer dengan gaji kecil.
Menurutnya, menjadi seorang guru adalah profesi yang paling beruntung. Sebab, guru mengajarkan moral dan pengetahuan ke siswanya yang kelak akan turun-temurun ke anaknya.
Ketika sudah menjabat Menko PMK, pernyataan kontroversi pertama Muhadjir ialah perihal usulan supaya orang kaya menikahi orang miskin.
Usulan ini bertujuan agar terputusnya mata rantai kemiskinan di Indonesia.
"Saya minta ada semacam gerakan moral. Bagaimana supaya memutus mata rantai kemiskinan itu antara lain supaya yang kaya juga tidak harus memilih-milih ketika mencari jodoh ataupun menantu. Harus sama kaya. Jadi gerakan moral saja. Fatwa itu, anjuran," ujar Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Ia meyakini bila para orang kaya menikahi orang miskin sangat membantu memutus mata rantai kemiskinan.
Baca juga: Muhadjir: PTN Kita Tax Spender Boy, Biasa Buang Duit tetapi Tak Biasa Cari Uang
Muhadjir menyanyangkan saat ini tumbuh pola pikir di masyarakat yang kerap mencari jodoh atau menantu dengan status sosial ekonomi yang setara.
Akibatnya, lanjut dia, orang kaya selalu menikah dengan orang kaya dan yang miskin selalu menikah dengan yang sama miskinnya.