Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Mercy, Jokowi dan Menterinya Disarankan Pakai Esemka

Kompas.com - 11/09/2014, 08:11 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo disarankan menggunakan mobil Esemka untuk menteri-menteri kabinetnya. Esemka adalah mobil yang pernah dibanggakan Jokowi ketika masih menjabat Wali Kota Solo. Usulan ini menyusul penolakan Jokowi terhadap pembelian mobil Mercedes-Benz sebagai kendaraan menteri dan pejabat setingkat menteri pada kabinetnya mendatang.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Max Sopacua, saat berbincang dengan sejumlah wartawan, di Jakarta, Rabu (10/9/2014) malam.

Menurut Max, Esemka dapat menjadi salah satu solusi jika Jokowi memang menginginkan mobil murah dan irit.

"Mercy memboros katanya, ya berarti harus dicari mobil yang agak irit lah," kata Max.

Max mengingatkan, Esemka telah memberi kontribusi besar bagi Jokowi untuk mengantarkannya menuju kursi DKI 1. Ia pun meminta agar Jokowi tak melupakan janjinya untuk menjadikan Esemka sebagai mobil nasional. Ia menambahkan, dengan menjadikan Esemka sebagai mobil nasional maka derajat mobil produksi Solo itu akan ikut terangkat. Selain itu, mobil tersebut juga dapat diproduksi secara massal untuk kepentingan masyarakat banyak.

"Kalau Esemka diangkat jadi mobil nasional itu sangat luar biasa. Bangsa akan berbangga sekali apabila ada penggunaan barang produksi dalam negeri," katanya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon. Menurut dia, penggunaan Esemka sebagai mobil kepresidenan dan kabinet membuktikan Jokowi konsisten dengan ucapannya terdahulu yang ingin menghidupkan usaha mobil nasional.

"Sebagusnya pemerintah yang datang pake mobil Esemka aja, Masih ada enggak tuh mobil Esemka, Kalau mobil Esemka baru itu konsisten," kata Fadli.

Sementara itu, Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, mobil bukanlah sebuah instrumen penting yang menjadi penilaian masyarakat terhadap sebuah pemerintahan. Menurut dia, apa pun mobilnya, jika pemerintah tak bekerja maksimal maka kesejahteraan masyarakat pun akan terabaikan.

"Kalau menggunakan Mercy juga bagus. Tapi itu bukan sesuatu yang elementer. Yang elementer itu kerjanya, kebijakannya," kata Muzani.

Wakil Ketua Balitbang DPP Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin menilai, penolakan Jokowi atas rencana pembelian Mercy hanya sebuah pencitraan. Ia sepakat dengan usulan agar Jokowi menggunakan Esemka sebagai mobil dinas menteri.

Sebelumnya, pemerintah akhirnya membatalkan rencana pembelian mobil dinas Mercy untuk menteri-menteri pemerintahan Jokowi-JK. Pembelian mobil Mercy ini batal karena rencana pengadaan mendapat banyak respon negatif. (Baca: Ini Alasan Pemerintah Batalkan Pembelian Mercy untuk Kabinet Jokowi)

Selain itu, pengadaan ini juga ditolak mentah-mentah oleh Jokowi. Jokowi mengaku tidak menginginkan para menterinya menggunakan mobil mewah sebagai kendaraan dinasnya. Jokowi pun telah menyampaikan langsung keberatannya itu kepada Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. (Baca: Sudi: Tak Mau Pakai Mobil Baru, Itu Urusan Pemerintahan Mendatang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com