Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Jokowi: Kotak-Kotak Cukup Dimaknai Dalam Hati pada 22 Juli

Kompas.com - 20/07/2014, 15:16 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto berpesan agar tidak ada pendukung yang mengenakan baju kotak-kotak yang menjadi ciri khas Jokowi, saat pengumuman hasil rekapitulasi nasional oleh Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli nanti. Menurut dia, penggunaan baju kotak-kotak saat hari pengumuman presiden terpilih bisa menimbulkan salah paham yang dapat berakhir dengan kericuhan.

"Kotak-kotak dipakai sebagai identitas perjuangan untuk Jokowi. Kotak-kotak adalah simbol kita, dan untuk Indonesia lah, kotak-kotak itu kita kenakan. Ketika Indonesia membutuhkan rekonsiliasi, maka simbolisasi kotak-kotak untuk sementara bisa kita maknakan dalam hati,” kata Hasto melalui siaran pers, Minggu (20/7/2014) siang.

Meski demikian, Hasto mengatakan, imbauan untuk menanggalkan baju kotak-kotak itu bukannya untuk melupakan catatan penting dalam sejarah perjalanan bangsa. Menurut Hasto, sejarah telah memberikan bukti tentang perjuangan yang disimbolisasikan dengan baju kotak-kotak untuk memilih sosok pemimpin.

Hasto mengatakan, larangan pengerahan massa dan mengenakan baju kotak-kotak pada 22 Juli itu justru untuk mengawal proses rekapitulasi suara pilpres di tingkat nasional agar berjalan aman, damai dan tanpa ketegangan.

Wakil Sekjen PDI Perjuangan itu meyakini, KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pilpres akan taat pada mekanisme demokrasi, menjunjung tinggi azas jurdil, dan akan melaksanakan rekapitulasi secara terbuka, transparan dan akuntabel. Karenanya, kata dia, Tim Jokowi-JK benar-benar menghindari upaya pengerahan massa ke KPU dan tindakan lainnya yang bersifat provokatif.

”Atraksi turun ke jalan memang berpotensi menciptakan ketegangan, maka sebaiknya dihindari. Marilah kita ciptakan suasana kondusif dengan terus berharap, agar bangsa ini bisa melaju cepat bagi kematangan demokrasi,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com