Ronny mengatakan, Polri bersama 23.000 aparat TNI telah menyebar di berbagai tempat untuk mengantisipasi terjadinya aksi anarkistis seusai hasil hitung cepat yang dirilis berbagai lembaga survei. Selain itu, Polri mengawal proses penghitungan suara mulai dari tingkat tempat pemungutan suara, tempat pemilihan kecamatan, KPU daerah, hingga KPU pusat pada 20-22 Juli mendatang.
Ronny mengatakan, Polri juga menyiapkan pengamanan di 40 titik di sekitar tempat pemungutan suara dan tempat-tempat rawan konflik di Jakarta. Masing-masing titik, imbuh Ronny, terdiri atas 400 personel Brimob. "Kita dekatkan di TPS-TPS dan obyek-obyek yang kita amankan untuk terwujudnya keamanan ketertiban nasional, termasuk kita mencegah apabila massa yang melakukan kegiatan tidak bertemu satu sama lain di setiap titik," kata Ronny.
Ronny menambahkan, selain mengerahkan pengamanan dari Polda Metro Jaya, TNI turut dilibatkan untuk pengawalan berlapis di TPS. Ia menambahkan, ada juga personel yang ditempatkan di satuan tugas untuk melihat perkembangan situasi dan siap ditempatkan di lokasi-lokasi rawan untuk tambahan penguatan dan pengamanan. "Sudah dua pertiga kami geser ke lapangan mendekati lokasi-lokasi yang seharusnya diamankan dan sampai saat ini situasi masih kondusif," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.