Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Imbau Warga Jadi Wasit dan Laporkan Kecurangan Pilpres

Kompas.com - 09/07/2014, 13:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com
- Kepala Polri Jenderal Pol Sutarman mengatakan, tindak kecurangan pemilu tidak hanya berpotensi terjadi menjelang dan pada saat pencoblosan, kerawanan kecurangan juga terjadi ketika penghitungan suara.

Sutarman mengimbau masyarakat untuk melaporkan segala bentuk kecurangan pemilu ke sentra penegakkan hukum terpadu (Gakkumdu) yang terdiri atas pengawas pemilu, kepolisian, dan kejaksaan.

"Kalau menemukan atau menangkap tangan kecurangan, laporkan ke Gakkumdu. Kalau akan menyulitkan dan bermasalah, laporkan," ujar Sutarman saat meninjau tempat pemungutan suara di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/7/2014).

Sutarman meminta masyarakat melaporkan dugaan kecurangan itu maksimal tiga hari setelah menemukan pelanggaran sesuai dengan undang-undang pemilihan umum. Jika dilaporkan lebih dari waktu tersebut, maka laporan akan dianggap kadaluarsa.

Setelah laporan diterima sentra Gakkumdu, kata Sutarman, tim akan mendiskusikan apakah laporan dapat dikategorikan sebagai pelanggaran atau tidak. Ketika telah dinyatakan sebagai pelanggaran, kemudian akan ditentukan jenis pelanggarannya.

"Kalau pelanggaran administrasi KPU, kalau kode etik terkait pemilu akan ke DKPP, kalau pidana ke polisi," imbuhnya.

Meski demikian, Sutarman berharap persoalan yang terjadi di tingkat TPS dapat diselesaikan dengan musyawarah. Ia pun merasa masyarakat sadar akan pentingnya menjaga ketenangan selama proses demokrasi berlangsung.

"Warga harus sebagai wasit agar penghitungan suaranya betul-betul hasil masyarakat, tidak ada penggelembungan maupun pengurangan suara," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com