Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Yani: Jangan Berdebat Siapa yang Jadi Ketua DPR

Kompas.com - 06/06/2014, 15:45 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-- Wakil ketua panitia khusus Rancangan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, DPRD (RUU MD3), Ahmad Yani, meminta semua pihak memahami isu penting yang terkandung di dalam revisi UU tersebut. Menurut dia, isu utama adalah keinginan DPR mengubah paradigmanya, bukan mengenai mekanisme pemilihan Ketua DPR.

"Jadi jangan berdebat di isu siapa yang akan jadi Ketua DPR," kata Yani saat dihubungi, Jumat (6/6/2014).

Anggota Komisi III DPR itu menyebutkan, jika perdebatan hanya terfokus pada cara pemilihan Ketua DPR, maka itu menjadi sebuah kesalahan. Hal seperti ini pernah terjadi saat DPR membahas Undang-Undang Pemilihan Presiden dan hanya berfokus pada pembahasan mengenai ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).

Meski begitu, secara pribadi Yani sepakat jika Ketua DPR tidak otomatis diberikan kepada partai pemenang pemilu. Hal itu karena Ketua DPR harus dipilih oleh dan untuk anggota, berbeda dari Ketua MPR yang posisinya dapat ditentukan melalui musyawarah.

"Tapi jangan fokus di situ, nanti kita gagal seperti UU Pilpres, banyak hal yang sudah tak relevan di dalamnya," ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan tersebut.

Sebelumnya, Yani mengatakan bahwa isu utama dalam RUU MD3 adalah perubahan paradigma DPR di mata masyarakat. DPR yang selama ini sedang terpuruk akan dibangun kembali, salah satunya dengan cara membuatnya kedap korupsi dan berjalan efektif sebagai lembaga legislatif serta menjalankan fungsi pengawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com