Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI: Nekat jika Babinsa Mendata Preferensi Pilihan Warga untuk Pilpres

Kompas.com - 05/06/2014, 18:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com 
— Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya menilai, terlalu dini untuk menyimpulkan adanya pendataan anggota bintara pembina desa (babinsa) terhadap preferensi pilihan warga dalam pemilu presiden mendatang. Menurut dia, bisa saja orang tersebut hanya mengaku sebagai anggota babinsa.

"Terlalu dini mengatakan babinsa," kata Fuad dalam wawancara dengan Kompas TV, Kamis (5/6/2014). Hal itu dikatakan Fuad menyikapi informasi adanya pendataan preferensi warga di wilayah Cideng, Jakarta Pusat, oleh orang yang mengaku anggota babinsa.

Fuad mengatakan, pihaknya tidak pernah menginstruksikan pendataan preferensi pilihan warga untuk Pilpres 2014 kepada babinsa. Pendataan yang dilakukan babinsa, kata dia, hanya seperti memetakan rawan bencana di daerah.

Lantaran tidak ada instruksi pendataan, kata Fuad, maka terlalu nekat jika ada anggota babinsa yang mendata preferensi pilihan warga. Terlebih lagi jika yang dilakukan sampai mengarahkan memilih pasangan capres-cawapres tertentu.

Ia menekankan instruksi Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko bahwa TNI netral dalam pemilu. "Terlalu nekat jika seorang babinsa (melakukan pendataan ini). Bunuh diri dia namanya," ucap Fuad.

Fuad menambahkan, pihaknya tengah menelusuri kebenaran informasi itu. Fuad berharap, warga yang mengetahui adanya aktivitas babinsa seperti itu agar memberikan informasi kepada pihaknya.

"Kalau babinsa, pasti pakai pakaian dinas, ada name tag, dilaporkan saja," ucap Fuad.

Komisioner Bawaslu, Daniel Zuchron, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa pihaknya tengah menindaklanjuti informasi tersebut. Pihaknya bersama Kepolisian dan TNI mulai malam ini akan melakukan penelusuran di lapangan.

Ia mengimbau kepada warga untuk mewaspadai jika ada orang yang melakukan pendataan ke rumah-rumah. "Katakan tidak kepada orang-orang yang tidak jelas datang ke rumah," ucapnya.

Seperti diberitakan, menjelang pemilu presiden, warga di kawasan Jakarta Pusat diresahkan oleh pendataan mengenai siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang akan mereka pilih. Pendataan itu dilakukan oleh orang yang mengaku anggota babinsa.

Masalahnya, dalam pendataan itu, warga diarahkan untuk memilih pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Pihak Prabowo-Hatta sudah memastikan pihaknya menjaga netralitas TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com