Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Ikut Konvensi Demokrat, Mungkin Bertemu Mahfud di "Ujung Jalan"

Kompas.com - 14/01/2014, 21:27 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Partai Kebangkitan Bangsa, Mahfud MD, mengatakan, ada kemungkinan ia dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan akan berjuang bersama dalam Pemilihan Presiden 2014. "Mungkin suatu saat kita bertemu di ujung jalan," ujar Mahfud dalam forum dialog "Prospek Pemilu 2014 Dahlan Iskan-Mahfud MD" di rumah pemenangan Dahlan, Padepokan Demi Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2014).

Mahfud mengatakan, sebelum Konvensi Capres Demokrat digelar, ia telah berdialog dengan Dahlan dan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Ia menuturkan, dalam dialog itu, Kalla menyatakan tidak mau menjadi peserta penjaringan capres Partai Demokrat. Setelah mempertimbangkan berbagai hal, Mahfud mendorong Dahlan untuk ikut sebagai peserta Konvensi Capres Demokrat.

"Kami punya survei, tiga tokoh yang diunggulkan adalah Pak Dahlan, Pak Jusuf Kalla, dan saya sendiri. Karena Pak Jusuf Kalla tidak bersedia maju dalam konvensi, maka saya memutuskan berjuang dari luar konvensi," kata mantan Menteri Pertahanan itu.

Mahfud menyatakan, selama ini ia tidak pernah memiliki rivalitas dengan Dahlan. Dia mengamini pernyataan pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia Effendi Gazali bahwa Mahfud dan Dahlan adalah pendekar. "Pendekar itu tidak saling bersaing, tapi saling mengalah. Pendekar itu melawan penjahat," kata Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com