Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pengungsi Rokatenda Meninggal sejak Oktober 2012

Kompas.com - 22/03/2013, 13:39 WIB
Ahmad Arif

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak enam pengungsi Gunung Rokatenda, Pulau Palue, di Nusa Tenggara Timur, meninggal sejak enam bulan terakhir. Ironisnya, kebanyakan dari mereka meninggal bukan karena terkena material letusan, melainkan karena buruknya penanganan di pengungsian.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (22/3/2013), mengatakan, total korban Rokatenda yang meninggal sejak bulan Oktober 2012 sampai sekarang sebanyak enam orang, tiga perempuan, dan tiga laki-laki, termasuk satu bayi yang meninggal kemarin, saat baru dilahirkan.

Sebagaimana diberitakan Kompas hari ini, bayi tersebut merupakan anak dari pasangan Florianus Werang (24) dan Maria Fatmini Lanu (23).

Dua korban sebelumnya adalah Daniel Ribra Brando berusia 1 tahun 6 bulan, yang meninggal pada 8 Maret 2013, dan Imelda Tia (48) pada 10 Maret 2013.

Korban tinggal bersama orangtuanya di luar lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah setempat, yakni Gedung Transito. Kapasitas gedung itu terbatas sehingga hanya menampung 142 orang dari 2.700 warga pengungsi Rokatenda.

Mereka mengungsi sejak Oktober 2012 akibat peningkatan aktivitas Gunung Api Rokatenda.

"Banyak warga masyarakat Pulau Palue ada di Kota Maumere yang tidak lapor sebagai pengungsi," kata Sutopo.

Ia menambahkan, Pemda Sikka sebenarnya sudah menyediakan dana Rp 500 juta dan terdapat bantuan dana dari BNPB sebesar Rp 359 juta untuk menangani pengungsi.

"Pengungsi sudah masuk bulan keenam dan belum ada tanda kapan akan berakhir," katanya.

Berdasarkan laporan dari BPBD NTT, tambah Sutopo, total pengungsi yang terdaftar sebanyak 2.472 jiwa. Dari jumlah itu, di Kota Maumere dan sekitarnya sebanyak 1.552 jiwa dan di Maurole, Kabupaten Ende, sebanyak 831 jiwa.

Pemda setiap minggu membagi beras 1 ton untuk pengungsi di Kota Maumere dan 1 ton untuk pengungsi di Maurole, selain juga pembagian lauk pauk. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com