Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sel Angelina Sondakh Digeledah

Kompas.com - 13/01/2013, 11:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Kicauan terdakwa kasus suap pembahasan anggaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Angelina Sondakh (Angie), berbuntut panjang. Petugas Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, menggeladah ruang tahanan Angie.

Penggeledahan petugas Rutan Pondok Bambu ini diamini Pengacara Angelina Sondakh, Teuku Nasrullah. Menurut dia, penggeledahan itu menyusul kicauan di Twitter dari akun Angelina Sondakh. "Memang digeledah. Dengan ada berita dia main Twitter, kamarnya digeledah," kata Teuku, Minggu (13/1/2013) seperti dikutip Tribunnews.com.

Saat penggeledahan tersebut, janda Adjie Massaid itu sempat ngotot dan marah-marah kepada petugas tahanan Rutan Pondok Bambu yang melakukan penggeledahan di sel.

"Ibu tahu saya di tahanan seperti apa, gimana saya mau main Twitter. Diacak-acak lagi," kata Nasrullah menirukan sikap Angie kepada petugas rutan.

Namun, petugas rutan khusus tahanan wanita itu, kata Nasrullah, tetap saja melakukan penggeledahan di kamar Angie. Padahal, diakui Angie kepada Nasrullah, Jumat, tersebut dirinya seharian mengaji.

"Petugas rutan cuma bilang dia, kan, menjalankan SOP (standar operasional prosedur). Ya, sudah, jangan dibesar-besarkan lagi," ujarnya.

Soal Twitter Angie, Nasrullah enggan berkomentar banyak. Sebab, hal itu akan menjadi polemik. "Apalagi sampai muncul di media. Angie, kan, punya anak-anak yang bisa baca koran atau media lainnya," katanya.

Nasrullah menyatakan, akun Twitter kliennya @SondakhAngelina telah dibajak orang yang tidak bertanggung jawab. Nasrullah memastikan, kliennya itu tidak nge-tweet selama berada dalam Rumah Tahanan Pondok Bambu. "Saya konfirmasi ke pihak keluarganya, Twitter itu dibajak. Tidak mungkin Angie nge-tweet. Sejak pagi dia tengah ikut pengajian di rutan. Kepala rutan bisa menjelaskan," ucapnya.

Menurut Nasrullah, selama ini akun Twitter kliennya itu dikelola pihak keluarga. Dia sudah memastikan tidak ada pihak keluarga yang berkicau di Twitter, apalagi menyebut-nyebut nama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.  "Jadi ada yang jahat sekali, Twitter Angie dibajak kemudian digunakan," katanya.

Angie mendekam di Rutan Pondok Bambu karena menjadi pesakitan dalam kasus penerimaan suap kepengurusan anggaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kamis (10/1/2013) kemarin, Angie dijatuhi hukuman empat tahun enam bulan penjara ditambah denda Rp 250 juta subsider kurungan enam bulan.

Sehari setelah vonis, akun Twitter @SondakhAngelina tampak aktif nge-tweet setelah tidak lagi "berkicau" sejak 7 April 2012. Akun itu berkata
"Ini semua hanya permainan politik dan yang berperan penting semua adalah pejabat tinggi partai, saya tetap sabar dan terus bedoa".

Sebelumnya, kicauan akun tersebut sempat menyebut-nyebut nama Anas Urbaningrum. Tetapi, beberapa waktu kemudian, akun yang mengandung nama Anas itu dihapus.

Berbeda dengan Nasrullah, Lucky Sondakh, ayah Angie, lebih mau terbuka kepada awak media. Lucky mengakui, Angie tetap menjalin komunikasi dengan dirinya. Bahkan, dari dalam jeruji besi, janda mendiang Adjie Massaid ini masih bisa curhat dengan sang Ayah.

Demikian diakui Lucky saat hadir di persidangan Angie dengan agenda pembacaan vonis majelis hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/1/2013). Bahkan, jelang vonis, Angie, kata Lucky, sempat curhat yang disinyalir melalui telepon genggam.

Untuk hari ini saja, sambung Lucky ketika itu, Angie menghubungi dirinya. Meskipun sebelum hadir di pengadilan tipikor, Lukcy mengaku sempat mengunjungi Angie di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

"Ini SMS-nya tiap hari ada," kata Lucky. Bahkan, Lukcy sempat hendak meyakinkan hal tersebut dengan ingin menunjukan percakapan Angie dengan dirinya melalui telepon genggam miliknya. "Tadi pagi, ya, dua (lewat BBM dan SMS)," ujar Lucky Kamis lalu seperti dikutip Tribunnes.com.

Untuk pesan yang diberikan sang Ayah, Lukcy mengaku memberikan dukungan moral. "Saya bilang, live must go on," katanya.

Berita lainnya, baca di: Vonis Angelina Sondakh

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Nasional
    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Nasional
    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Nasional
    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com