Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mega-SBY-JK Dapat Nilai "A Minus"

Kompas.com - 19/06/2009, 10:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Debat capres pertama yang berlangsung malam tadi mulai menuai berbagai komentar. Respons yang muncul ternyata rasa tidak puas dan kecewa terhadap performa tiga capres, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jusuf Kalla.

Ahli Filsafat Politik UI, Rocky Gerung, bahkan memberikan nilai "A minus" untuk ketiganya. Namun jangan salah, nilai A minus yang diberikan bukan mendekati nilai sempurna, A.

"Saya beri nilai A minus. A untuk sopan santun, minus untuk materi atau substansi debat. Tidak ada yang berbekas dalam memori saya, apa yang mereka sampaikan," kata Rocky, pada diskusi "Setelah Debat Capres Pertama", di Gedung DPD, Jakarta, Jumat (19/6).

Padahal, menurut dia, debat seharusnya bisa meninggalkan kesan dan memori bagi yang menyaksikannya. "Yang ada hanya menjawab pertanyaan moderator. Akhirnya hanya menjadi tontonan apa adanya. Publik dipukau dengan balutan debat, padahal yang ada hanya 'silaturahim palsu'," ujar Rocky.

Dalam sebuah debat, sejatinya ditampilkan sinisme sehingga debat akan semakin 'hidup'. Pendapat yang sama juga diutarakan anggota DPD, I Wayan Sudirta. Wayan menilai, jalannya debat lebih kental dengan dukung-mendukung.

"Bukan debat, yang tadi malam itu. Hal yang dibicarakan pun sifatnya sangat normatif. Sama saja seperti murid mendengarkan gurunya berbicara. Kita semua pasti akan berharap debat lebih menarik," ujar wakil dari Provinsi Bali ini.

Ia juga menambahkan, suasana kehati-hatian dari masing-masing calon sangat menonjol. Padahal, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan moderator, Anis Baswedan, menurut Wayan, cukup luar biasa dan bisa ditanggapi dengan sesuatu yang konkret.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com