Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Isyaratkan Kekuatan Politik Penyeimbang usai Putusan MK soal Sengketa Pilpres Diketok

Kompas.com - 12/04/2024, 10:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Aryo Seno Bagaskoro mengatakan bahwa partainya sejatinya sudah menganggap Pilpres 2024 selesai dalam konteks kompetisi.

Kendati demikian, ada satu hal yang harus tetap dihargai dalam tahapan Pilpres 2024, yaitu sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).

Adapun tahapan sengketa PHPU di MK tinggal menunggu pembacaan kesimpulan pada 16 April, dan pembacaan putusan oleh MK pada 22 April mendatang.

"Dan kami rasa bahwa kemudian pilpres sudah selesai dalam konteks kompetisi, maka hari ini kami menghargai apa yang berlangsung di PHPU Mahkamah Konstitusi," kata Seno dalam wawancara bersama Kompas TV, dikutip pada Jumat (12/4/2024) dari YouTube Kompas TV.

Baca juga: Gerindra Akui Prabowo Bicarakan Informal Formasi Kabinet, Digodok Lagi Setelah Putusan MK

Seno lantas mengungkapkan bahwa sikap PDI-P terhadap pemerintah ke depan, akan terbaca pasca putusan MK dibacakan.

Sikap yang ia maksud adalah mengenai apakah PDI-P akan berada di dalam atau luar pemerintah, jika nantinya MK memutuskan pemenang Pilpres tetaplah pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Bukan berarti juga setelah Mahkamah Konstitusi selesai, lalu harus bermuara pada kesepakatan politik yang berarti tidak ada kekuatan politik yang menjadi penyeimbang check and balance di luar pemerintahan," ungkap dia.

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini juga membeberkan prinsip Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang tidak pernah berubah terkait Konstitusi.

Baca juga: Megawati Dinilai Kirim Pesan Harapan supaya MK Selisik Proses Pilpres 2024

Prinsip itu, jelas Seno, sudah dituangkan melalui tulisan Megawati yang dimuat di Harian Kompas berjudul "Kenegarawanan Hakim Mahkamah Konstitusi".

Dalam tulisan itu, menurut Seno, tertuang pokok-pokok pikiran Megawati tentang MK. Melalui tulisan tersebut, Megawati juga mengajukan diri sebagai sahabat pengadilan atau amicus curiae.

"Itu banyak sekali poin-poin kritik yang selama ini Ibu dianggap sosok yang diam, tapi kemudian munculah akhirnya tulisan itu yang akhirnya mengonfirmasi bahwa memang publik bisa melihat bahwa ada catatan kritis yang kita sampaikan dalam demokrasi kemarin dan itu senapas dengan apa yang diperjuangkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Maka dalam kritik kita terhadap apa yang terjadi pada pilpres kemarin itu tidak berubah," tutur Seno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com