JAKARTA, KOMPAS.com - Marsekal Mohamad Tonny Harjono resmi menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) menggantikan Marsekal Fadjar Prasetyo yang segera pensiun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik mantan ajudannya itu sebagai orang nomor satu matra udara di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2024).
Jokowi menerbitkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20 TNI Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) untuk mengangkat Tonny sebagai KSAU.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Lantik Marsdya Tonny Harjono Jadi KSAU
Pelantikan itu juga membuat pangkat Tonny yang semula Marsekal Madya (Marsdya) saat menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, naik menjadi Marsekal.
Proses serah terima jabatan (sertijab) KSAU yang dipimpin Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kemudian digelar di Taxi Way Echo Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat siang.
Usai sertijab, Tonny mengatakan bahwa ia diberi pesan oleh Presiden Jokowi agar membangun TNI AU yang kuat. Namun, postur TNI AU yang kuat tersebut bukan untuk menakuti musuh atau berperang.
“Tetapi kita kuat bukan berarti untuk menakuti musuh, kita kuat bukan berarti kita ingin berperang, tapi kita kuat ingin menjaga stabilitas keamanan di kawasan, itu saja,” ujar Tonny.
Tonny mengatakan, Indonesia, khususnya TNI AU, ingin berpartisipasi aktif dalam mengatasi permasalahan dunia.
“Salah satu contoh sekarang (pesawat) Super Hercules kita ada di Yordania untuk men-drop bantuan ke Palestina,” kata Tonny.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi Tonny.
Baca juga: Usai Melantik, Presiden Jokowi Naikkan Pangkat KSAU Baru Tonny Harjono Jadi Marsekal TNI
Hadi meminta Tonny segera memerintahkan jajarannya mempersiapkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk operasi pengamanan wilayah udara.
“Kesiapan alutsista udara, baik pesawat tempur maupun pesawat helikopter. Kemudian kemampuan para personel yang mengawakinya,” ujar Hadi saat ditemui usai sertijab KSAU.
Kesiapan alutsista itu, kata Hadi, untuk mendukung tugas pokok utama TNI AU, yaitu menjaga atau mengamankan wilayah udara NKRI.
“Tentunya (juga) alutsista radar, kemudian alat pendukungnya,” kata Hadi.
Secara khusus, Hadi meminta TNI AU agar membantu mengamankan wilayah udara di Selat Malaka dan Laut Natuna Utara.