Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PR untuk KSAU Tonny Usai Dilantik: Kesiapan Operasi hingga Dituntut Adaptif Seiring Datangnya Alutsista Baru

Kompas.com - 06/04/2024, 11:06 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Marsekal Mohamad Tonny Harjono resmi menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) menggantikan Marsekal Fadjar Prasetyo yang segera pensiun.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik mantan ajudannya itu sebagai orang nomor satu matra udara di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2024).

Jokowi menerbitkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20 TNI Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) untuk mengangkat Tonny sebagai KSAU.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Lantik Marsdya Tonny Harjono Jadi KSAU

Pelantikan itu juga membuat pangkat Tonny yang semula Marsekal Madya (Marsdya) saat menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, naik menjadi Marsekal.

Proses serah terima jabatan (sertijab) KSAU yang dipimpin Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kemudian digelar di Taxi Way Echo Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat siang.

Usai sertijab, Tonny mengatakan bahwa ia diberi pesan oleh Presiden Jokowi agar membangun TNI AU yang kuat. Namun, postur TNI AU yang kuat tersebut bukan untuk menakuti musuh atau berperang.

“Tetapi kita kuat bukan berarti untuk menakuti musuh, kita kuat bukan berarti kita ingin berperang, tapi kita kuat ingin menjaga stabilitas keamanan di kawasan, itu saja,” ujar Tonny.

Tonny mengatakan, Indonesia, khususnya TNI AU, ingin berpartisipasi aktif dalam mengatasi permasalahan dunia.

“Salah satu contoh sekarang (pesawat) Super Hercules kita ada di Yordania untuk men-drop bantuan ke Palestina,” kata Tonny.

Kesiapan operasi pengamanan wilayah udara

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi Tonny.

Baca juga: Usai Melantik, Presiden Jokowi Naikkan Pangkat KSAU Baru Tonny Harjono Jadi Marsekal TNI

Hadi meminta Tonny segera memerintahkan jajarannya mempersiapkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk operasi pengamanan wilayah udara.

“Kesiapan alutsista udara, baik pesawat tempur maupun pesawat helikopter. Kemudian kemampuan para personel yang mengawakinya,” ujar Hadi saat ditemui usai sertijab KSAU.

Kesiapan alutsista itu, kata Hadi, untuk mendukung tugas pokok utama TNI AU, yaitu menjaga atau mengamankan wilayah udara NKRI.

“Tentunya (juga) alutsista radar, kemudian alat pendukungnya,” kata Hadi.

Secara khusus, Hadi meminta TNI AU agar membantu mengamankan wilayah udara di Selat Malaka dan Laut Natuna Utara.

“Ini sangat penting karena permasalahan isu Selat Malaka terus ada, (kemudian) adalah pengamanan Laut Natuna Utara,” tutur Hadi.

“Ini peran Angkatan Udara sangat penting di situ, baik pesawat tempur maupun pesawat angkut. Pesawat intai khususnya,” ujar mantan Panglima TNI dan KSAU itu.

Tidak kalah penting, kata Hadi, yakni pengamanan wilayah udara di perbatasan, seperti perbatasan dengan Malaysia, Timor Leste, dan Papua Nugini.

“Dan dukungan penuh (TNI AU) untuk operasi militer selain perang (OMSP) untuk pengamanan wilayah rawan di Papua,” kata Hadi.

Baca juga: Fadjar Prasetyo Harap TNI AU Semakin Kuat dan Profesional di Bawah Pimpinan Tonny Harjono

Menko Polhukam juga meminta TNI AU mengerahkan pesawat untuk memodifikasi cuaca menjelang musim kemarau.

“Dan yang paling penting saat ini adalah sebentar lagi bulan April, ini sudah masuk musim kemarau, khususnya adalah Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Timur, dan sampai dengan bulan September terus akan kemarau,” ujar Hadi.

“TNI AU segera menyiapkan alutsista untuk modifikasi cuaca, agar menghindari terjadinya kebakaran dan lain sebagainya,” kata Hadi lagi.

Lebih lanjut, Hadi meyakini bahwa KSAU Tonny berpengalaman untuk menyiapkan kesiapsiagaan alutsista dan kemampuan personel.

Diminta adaptif alutsista baru

Dalam pidatonya saat sertijab KSAU, Panglima Agus berpesan agar Tonny segera beradaptasi seiring dengan kedatangan alutsista baru.

“Saya berpesan agar TNI AU dapat beradaptasi dengan cepat seiring dengan kedatangan berbagai alutsista yang modern dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Agus.

Diketahui, TNI AU baru saja kedatangan empat dari lima pesawat angkut Super Hercules C-130J yang dipesan dari pabrikan Lockheed Martin, Amerika Serikat.

Baca juga: Ke KSAU Tonny, Menko Polhukam Minta Amankan Selat Malaka dan Laut Natuna Utara

Kementerian Pertahanan RI juga memesan 42 unit pesawat tempur Dassault Rafale dari Perancis. Unit pertama dijadwalkan tiba pada 2026.

Panglima Agus juga meminta TNI AU menjaga tingkat kesiapan operasi serta kemampuan pemeliharaan dan perawatan (harwat) alutsista.

“Kemampuan pemeliharaan seluruh alutsista yang dimiliki, mulai dari pesawat, radar, rudal, hanud (pertahanan udara) dan lain sebagainya,” tutur Agus.

Agus juga meminta Tony melakukan terobosan-terobosan inovatif dan kreatif sesuai dengan marwah TNI AU yang syarat ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tak masalah pimpin senior

Sementara itu, Tonny mengaku tidak masalah bakal memimpin para seniornya di TNI AU.

“Enggak ada masalah, jadi kami juga mengakomodir senior-senior,” ujar Tonny selepas sertijab.

Diketahui, Tonny merupakan alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 1993.

Baca juga: Bakal Pimpin Para Seniornya di TNI AU, KSAU Tonny: Saya Yakin Mereka Hargai Posisi Saya

Sementara beberapa seniornya yang masih menjabat di antaranya adalah Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsdya Andyawan Martono Putra (1989), Komandan Diklat TNI AU Marsdya Arif Mustofa (1988), Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya Tedi Rizalihadi (1991), atau Inspektur Jenderal TNI AU (Irjenau) Marsda Jemi Trisonjaya (1989).

“Jadi senior juga, saya yakin menghargai keberadaan posisi saya. Jadi enggak ada masalah. Jadi isu (senioritas) itu isu basilah,” kata Tonny.

“Semua mendukung senior-senior dan kami juga menghormati senior,” ujar dia.

Tonny pun meminta doa kepada semua pihak agar lancar dalam mengemban amanah menjadi KSAU. Tugas TNI AU, sebut dia, semakin berat dan kompleks.

“Kami mengharapkan bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, senior, dari pejabat TNI-Polri, sehingga kami bisa melaksanakan amanah ini dengan baik,” kata Tonny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com