Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Bakal Laporkan Masukan Pedemo soal Hak Angket Pemilu ke Megawati

Kompas.com - 19/03/2024, 22:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi PDI-P DPR Adian Napitupulu menyatakan bahwa pihaknya bakal membawa masukan dari pedemo pro hak angket kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk memantapkan hak angket kecurangan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Adian mengaku diminta pimpinan Fraksi PDI-P untuk menerima perwakilan pedemo yang seharian berdemonstrasi di area sekitaran Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Selasa (19/3/2024) malam

Diketahui, ada belasan perwakilan pedemo menemui Adian yang didampingi anggota Fraksi PDI-P DPR Aria Bima dan Masinton Pasaribu di ruangan Fraksi PDI-P, sejak Selasa sore hingga malam.

"Makanya, pertemuan tadi menarik bagi kita, tadi saya minta izin untuk disampaikan kepada sekjen (sekretaris jenderal) dan sekjen akan memberikan pada ketua umum. Agar DPP partai bisa mendengar percakapan kita," kata Adian usai menerima pedemo, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa malam.

Baca juga: Fraksi PDI-P Terima Massa yang Demo Hak Angket di DPR, Ada Marwan Batubara dan Ahmad Yani

Adian mengatakan, ide-ide dan masukan dari para pedemo untuk PDI-P menarik untuk dipertimbangkan.

Salah satunya, dia menyoroti tentang potensi pelanggaran Undang-Undang yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika terbukti terlibat dalam kecurangan Pilpres 2024.

"Ada yang secara runut bisa menjelaskan kepada kami semua potensi pelanggaran Undang-Undang yang bisa terjadi, satu, dua, tiga, kalau tidak salah ada enam sampai tujuh Undang-Undang lah. Kira-kira seperti itu. Nah, itu akan menjadi modal penting buat kita," ujar politikus PDI-P ini.

Menurut Adian, PDI-P tentu akan mengkaji berbagai usulan dari masyarakat sebelum menggulirkan hak angket pemilu di DPR.

Hal ini dinilai jauh lebih baik ketimbang hanya teriak-teriak menyuarakan hak angket tanpa mempertimbangkan dasar-dasar yang akan dipegang.

"Kalau cuma teriak-teriak angket angket tapi tidak ada persiapan apa-apa, kalau kita kalah dengan argumentasi hukumnya, bagaimana? Kalau kita kalah dalam argumentasi konstitusionalnya bagaimana, kan enggak boleh. Gitu," kata Adian.

Baca juga: Hasil Rekapitulasi KPU: PDI-P Unggul di Kuala Lumpur

Untuk diketahui, aksi demonstrasi digelar oleh dua kelompok massa yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) dan Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi (KNPD).

Mereka menuntut pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menyuarakan penolakan terhadap pelaksanaan Pemilu curang.

Demo tersebut telah berlangsung dari Senin (18/3/2024) hingga Rabu (20/3/2024).

Namun, pada Selasa, massa yang menolak pengguliran hak angket pemilu juga melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung MPR/DPR RI.

Mereka juga mendukung pemerintah dan apa pun hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terkait hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilpres 2024.

Baca juga: Adian Napitupulu: Hak Angket Tinggal Tunggu Perintah Ketua Umum PDI-P

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com