KOMPAS.com - Tanggal 22 Februari diperingati sebagai Hari Istiqlal. Peringatan ini merupakan penghargaan atas berdirinya salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara yang ada di Jakarta.
Hari Istiqlal ada untuk mengenang sejarah berdirinya masjid terbesar di Indonesia yang ada di Jakarta Pusat.
Hari Istiqlal ini tak terlepas dari sejarahnya. Mengacu pada situs resminya, ide pembangunan masjid ini dicetuskan oleh KH. Wahid Hasyim yang dulu menjabat sebagai Mentri Agama RI pertama dan beberapa ulama.
Ide itu sebagai bagian dari keinginan untuk adanya masjid yang mampu menjadi simbol bagi Indonesia pasca kemerdekaan.
Rencana itu ditindaklanjuti oleh KH. Wahid Hasyim bersama H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan dan dibantu sekitar 200 tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman pada tahun 1954 dengan mendirikan Yayasan Masjid Istiqlal.
Kemudian dibawa oleh H. Tjokroaminoto pada Ir. Soekarno dan ternyata mendapatkan sambutan hangat dan akan mendapat bantuan sepenuhnya dari Presiden Ir. Soekarno.
Kala itu sempat ada perdebatan lokasi dibangunnya Masjid Istiqlal ini. Soekarno mengusulkan lokasi di atas bekas benteng Belanda Frederick Hendrik dengan Taman Wilhelmina yang terletak di antara Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng, Jalan Katedral dan Jalan Veteran.
Sementara Bung Hatta mengusulkan lokasi pembangunan masjid terletak di tengah-tengah umatnya yaitu di Jalan Thamrin.
Menurut Bung Hatta Jalan Thamrin cocok menjadi lokasi Istiqlal karena dikelilingi kampung-kampung, selain itu ia juga menganggap pembongkaran benteng Belanda tersebut akan memakan dana yang tidak sedikit.
Namun begitu pada akhirnya bekas lahan Benteng Belanda lah yang dipilih oleh Presiden Soekarno. Alasan lain karena telah berdiri gereja Kathedral di seberangnya dengan tujuan untuk memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.
Baca juga: Tanggal 22 Februari 2024 Memperingati Hari Apa?
Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan umat Islam.
Pembangunannya tidak langsung jadi begitu saja. Proyek sempat tertunda dari tahun 1950 sampai dengan 1965 karena situasi politik yang kurang kondusif.
Pada masa itu, berlaku demokrasi parlementer, partai-partai politik saling bertikai untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing.
Selain itu kejadian G30S/PKI juga membuat pembangunan masjid terhenti sama sekali.
Setelah situasi politik mereda, pada tahun 1966, Menteri Agama KH. Muhammad Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini.
Setelah mengalami penundaan, tujuh belas tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978.
Biaya pembangunan diperoleh terutama dari APBN sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh miliar rupiah) dan US$. 12.000.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.